SOLOPOS.COM - Bangunan dam di bawah jembatan Ngablak, Desa Sitimulyo yang ambrol. Foto diambil Senin (26/10/2015) pagi. (JIBI/Harian Jogja/Arief Junianto)

Infrastruktur Bantul di Dusun Ngablak rusak dua tahun lalu, tetapi sampai sekarang belum juga diperbaiki.

Harianjogja.com, BANTUL-Dam penahan air di bawah jembatan yang ada di kawasan Dusun Ngablak, Desa Sitimulyo ambrol. Air dari Sungai Opak yang mengalir di bawah jembatan penghubung Dusun Ngablak dan Dusun Jlamprang Kidul, Desa Jambidan (Banguntapan) menggerus tebing bibir sungai. Setidaknya dua unit rumah yang ada di tepi bibir sungai di Dusun Jambidan pun terancam ambrol.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Munawwir, warga RT 02 Dusun Jlamprang Kidul, yang rumahnya hanya berjarak dua meter dari bibir sungai mengaku, ambrolnya penahan air itu sebenarnya sudah terjadi sejak dua tahun lalu. Dari beberapa laporan yang disampaikannya kepada Pemerintah Desa (Pemdes) Jambidan, belum sekali pun tindakan diambil oleh pemerintah kabupaten (Pemkab) Bantul. Tak hanya itu, ia pun sudah berkoordinasi dengan warga Dusun Ngablak untuk juga ikut melaporkan hal tersebut kepada Pemdes Sitimulyo.

Ekspedisi Mudik 2024

Saat ditemui di rumahnya, Senin (26/10/2015) pagi, sekitar akhir tahun 2013, luapan air Sungai Opak mengakibatkan sayap kanan dam yang dibangun sejak tahun 1984 itu ambrol. Akibatnya, secara perlahan air pun menggerus tebing tanah di sisi barat sungai.

Derasnya air saat musim penghujan memang kian membuat gerusan air semakin melebar. Kini, setidaknya kurang lebih 20 meter tebing tanah itu tergerus.

“Bibir tebingnya itu sekarang hanya berjarak dua meter saja dengan rumah saya,” cemasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya