SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI/Solopos)

Infrastruktur Bantul Bendungan Kamijoro tetap sesuai dengan pengajuan awal.

Harianjogja.com, JOGJA — Proyek rehabilitasi Bendungan Kamijoro yang terletak di Dusun Kamijoro, Desa Sendangsari, Pajangan, Bantul mulai terealisasi di 2016. Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (SDA) Kementrian Pekerjaan Umum menggelontorkan anggaran dengan nilai kontrak sebesar Rp217 miliar di bawah pengawasan lokal, Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSO) DIY. Bendungan yang mengairi ribuan hektar lahan ini diharapkan bisa dimaksimalkan pemanfaatannya bagi masyarakat.

Promosi Era Emas SEA Games 1991 dan Cerita Fachri Kabur dari Timnas

(Baca Juga : INFRASTRUKTUR BANTUL : Bendungan Kamijoro Dianggarkan Rp158 Miliar, Seperti Apa?)

Kepala BBWSO DIY Tri Bayu Aji memastikan bendungan peninggalan kolonial Belanda itu akan direnovasi mulai tahun 2016. Bahkan menurut dia, saat ini proses pengerjaan fisik akan segera  berjalan di semester kedua tahun anggaran 2016. Pengerjaan proyek ini menggunakan sistem kontrak tahun jamak atau dikenal dengan multi years. Menurut Tri, proses kontrak tersebut akan dilalui dalam tiga tahap tahun anggaran yaitu 2016 hingga 2018 mendatang. Akantetapi secara nyata, pengerjaan fisik jika dihitung melalui kalender berlangsung sekitar dua tahun.

“Tetap kita tidak dipotong [anggaran dari pusat]. Karena untuk tahun 2016 ini kan tinggal tiga bulan lagi, saat ini sudah mulai dikerjakan,” terang Tri Bayu Aji, Senin (19/9/2016).

Lebih detail ia menjelaskan, total nilai kontrak pembangunan Bendungan Kamijoro sebesar Rp217 miliar. Akantetapi pada 2016 ini, pihaknya baru digelontor Rp20 miliar untuk pengerjaan fisik tahap awal. Menurut dia, sebenarnya uang muka proyek itu sekitar 20% dari nilai kontrak atau Rp30 miliar, tetapi pemerintah pusat baru memberikan Rp20 miliar. Sedangkan sisanya sekitar Rp190 miliar akan diberikan secara bertahap pada 2017 dan 2018 mendatang.

“Pasti tercover semua. Sisanya nanti sekitar Rp190 kemungkinan bagi dua, antara Rp100 miliar dan Rp90 miliar di tahun berikutnya, pada 2017 dan 2018,” ungkap dia.

Bendungan Kamijoro Berperan Besar

Terpisah Sekretaris Komisi C DPRD DIY Agus Subagyo mengaku lega dengan tidak dipangkasnya proyek Kamijoro oleh pemerintah pusat. Menurutnya, pembangunan Bendungan Kamijoro di Pajangan, Bantul memang harus segera dilakukan. Karena bendungan yang memanfaatkan air dari Sungai Progo ini memiliki peran vital dalam mengairi lahan pertanian yang menjadi pusat lumbung padi di DIY. Mantan anggota DPRD Bantul ini memiliki pengalaman bersama para petani dalam menangani Kamijoro yang pernah tersumbat pasir akibat sedimentasi.

“Ribuan hektar lahan padi yang memanfaatkan [bendungan] Kamijoro, itu lumbung padi dan memang harus untuk direhabilitasi,” ungkap politisi Partai Golkar ini.

Pengerjaan proyek tersebut harus dikawal sedemikian apik agar hasilnya sesuai dengan harapan. Mengingat, dengan nanti telah terselesaikan proyek tersebut, Kamijoro diharapkan mampu membebaskan petani di bagian selatan Bantul terhadap kendala kemarau, sehingga produksi padi terus bisa dilakukan.

“Tentu nanti, setelah dibangun diharapkan, cakupannya lebih luas lagi,” kata dia.

Saat ini Kamijoro memiliki 105 titik pintu air dengan panjang saluran 69 kilometer. Bendungan ini tersebar di sejumlah kecamatan di Bantul seperti Pandak, Srandan, Kretek dan Sanden. Bendungan ini diperkirakan mengairi lahan seluas 2.600 hektar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya