SOLOPOS.COM - Warga melintas pintu besi yang dahulu digunakan untuk menutup arus jalan menuju jembatan Nambangan, Pundong, Bantul, Senin (18/7/2016). (Yudho Priambodo/JIBI/Harian Jogja)

Infrastruktur Bantul berupa jembatan nambangan diimbau tak dipakai.

Harianjogja.com, BANTUL- Badan Penanggulangan Bencana Darah (BPBD) Bantul menyatakan jembatan Nambangan yang menghubungan dua desa di Kecamatan Pundong berbahaya. Tidak hanya fondasi bangunan yang rusak, jembatan gantung itu juga terancam longsor.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

(Baca Juga : INFRASTRUKTUR BANTUL : Warga Tolak Rencana Penutupan Jembatan Nambangan)

BPBD telah memasang papan pengumuman di sekitar jembatan Nambangan yang melintasi Sungai Oya dan menghubungkan Desa Srihardono dengan Desa Seloharjo Kecamatan Pundong. Pengumuman itu berisi peringatan rawan longsor di area tersebut.

Sebelumnya, Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Bantul juga pernah menutup jembatan agar tidak dilintasi warga lantaran fondasinya telah rusak. Namun warga tetap nekat melintasi jembatan. Kepala BPBD Bantul Dwi Daryanto mengatakan tidak hanya rapuhnya fondasi jembatan yang mengancam warga melintasi jembatan Nambangan, tanah longsor juga mengintai area ini.

Di sebelah kiri dan kanan jembatan terdapat tebing rawan longsor.

“Kalau sampai terjadi tanah longsor akan sangat mempengaruhi fondasi jembatan,” papar Dwi Daryanto, Kamis (21/7/2016). Sejauh ini, fondasi jembatan gantung itu telah bergeser akibat dihantam material Gunung Merapi yang dibawa Sungai Oya saat terjadi banjir atau hujan deras.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya