SOLOPOS.COM - Mendagri Tjahjo Kumolo (JIBI/Solopos/Antara)

Solopos.com, JAKARTA–Susilo Bambang Yudhoyono dan Megawati Soekarnoputri disebut-sebut dalam skandal pencetakan uang yang dirilis oleh Wikilieaks. PDIP memberikan pernyataan tentang informasi Wikileaks yang memunculkan nama Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Susilo Bambang Yudhoyono. Partai berlambang banteng moncong putih ini menegaskan bahwa pemberitaan Wikileaks tersebut tidak berdasar dan tidak benar.

Dalam keterangan tertulisnya, Kamis (31/7/2014), Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo menyebut pernyataan Wikileaks tersebut hanya mencari sensasi tanpa bisa dipastikan kebenarannya. Megawati disebut tidak mengetahui hal-hal terkait pencetakan uang yang dilakukan oleh RBA Securities dan Note Printing Australia seperti disebut dalam dokumen Wikileaks.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“PDIP menyesalkan adanya pemberitaan tanpa fakta, ataupun pemberitaan sekedar mencari sensasi berdasarkan tuduhan sepihak yang tidak bisa dipastikan kebenarannya, sebagaimana ditujukan ke Ibu Megawati Soekarnoputri. Sebagai Presiden kelima yang telah membidani lahirnya Komisi Pemberantasan Korupsi, maka terhadap pemberitaan yang disampaikan Wikileaks selain tidak berdasar, juga sama sekali tidak benar,” kata Tjahjo.

Ekspedisi Mudik 2024

Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah memberikan keterangan terkait pernyataan Wikileaks itu. SBY menilai pemberitaan itu mencemarkan nama baik SBY dan juga Mega.

Berikut adalah pernyataan lengkap dari PDIP melalui keterangan tertulis yang dikirimkan oleh Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo kepada Detikcom:

1. PDIP menyesalkan adanya pemberitaan tanpa fakta, ataupun pemberitaan sekedar mencari sensasi berdasarkan tuduhan sepihak yang tidak bisa dipastikan kebenarannya, sebagaimana ditujukan ke Ibu Megawati Soekarnoputri. Sebagai Presiden kelima yang telah membidani lahirnya Komisi Pemberantasan Korupsi, maka terhadap pemberitaan yang disampaikan Wikileaks selain tidak berdasar, juga sama sekali tidak benar. Harus dipahami bahwa pada tahun 1999 Ibu Megawati belum menjadi presiden sehingga sama sekali tidak mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan pencetakan uang yang dilakukan oleh RBA Securities dan Note Printing Australia tersebut.

2. Adanya perintah khusus yang dilakukan oleh pemerintah Australia yang meminta keamanan nasional agar melakukan perlindungan dan tidak melaporkan masalah tersebut juga dinilai sebagai sesuatu hal yang tidak relevan, mengingat apa yang dituduhkan pun sama sekali tidak benar. Selain itu memang tidak ada hal-hal yang perlu disembunyikan.

3. PDIP menganggap persoalan tersebut tidak jauh beda dengan apa yang terjadi di dalam pemalsuan beberapa website yang kesemuanya itu sebagai sesuatu hal yang mencoba mengurangi bobot dukungan suara rakyat yang diberikan kepada Pak Jokowi. “Ibu Megawati pun menjadi sasaran ikutan. Karena itulah semua pihak hendaknya tidak mudah termakan berbagai macam issue yang tidak bisa dipertanggungjawabkan”.

4. Atas berbagai hal yang terjadi untuk menurunkan kredibilitas Ibu Megawati dan Bapak Jokowi, maka PDI Perjuangan memastikan bahwa berbagai issue yang tidak bertanggung jawab tersebut hanyalah ekses yang muncul di tahun politik 2014 ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya