SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri meminta maaf kepada keluarga Nurcholish Madjid karena salah mengaitkan nama Cak Nur dalam kasus Chandra M Hamzah. Kesalahan itu diduga Kapolri mendapatkan informasi tidak akurat dari anak buahnya. Sanksi harus dijatuhkan.

“Ini artinya informasi dari anak buah mentah, kalau perorangan harus ditegur itu,” kata pengamat Kepolisian Bambang Widodo Umar, Senin (23/11).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Bambang memuji sikap Kapolri yang mengakui kesalahannya. Namun, sikap itu belum cukup jika tidak diikuti upaya pembenahan ke dalam internal Polri.

“Kalau permintaan secara jujur itu baik, artinya mengakui bahwa ucapan didasari yang bukti yang lemah. Akan lebih baik Kapolri juga menelaah atau mengkaji ke dalam apakah sudah benar bukti dan dugaannya. Pasti Pak Kapolri mendapat informasi dari second line baik melalui Bareskrim atau Intel,” jelas Bambang.

Menurut dosen PTIK ini, Kapolri harus menelaah apakah kesalahan informasi yang didapat selama ini berasal dari perorangan atau masalah koordinasi. “Kalau perorangan harus ditegur jangan sampai informasi yang diberikan lain waktu mentah dan tidak akurat, atau jika memang ada masalah koordinasi yang tidak optimal polisi harus benahi,” tandasnya.

dtc/isw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya