SOLOPOS.COM - Public Relations dan Marketing Event Manager PT Hartono Istana Teknologi Santo Kadarusman (tengah) di sela-sela road show memperingati 40 tahun Polytron dalam industri nasional di Jogja City Mall (JCM), Jumat (16/10/2015). (JIBI/Harian Jogja/Abdul Hamied Razak)

Info produk dari Polytron yang mengutamakan produk ponsel pintar.

Harianjogja.com, SLEMAN– PT. Hartono Istana Teknologi, produsen brand Polytron, mengandalkan produk smatrphone untuk bersaing di pasar. Untuk terus menguatkan brand, Polytron menggelar road show memperingati 40 tahun kiprahnya dalam industri nasional.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Public Relations dan Marketing Event Manager PT Hartono Istana Teknologi Santo Kadarusman mengatakan, Jogja menjadi kota pertama yang dikunjungi Polytron. Selain Jogja, pihaknya juga akan menggelar pameran serupa di Jakarta, Bandung, Semarang dan Surabaya.

“Baru pada 2016, kami menggelar road show di Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi,” kata Santo kepada Harianjogja.com di Jogja City Mall (JCM), Jumat (16/10/2015).

Pada pameran tersebut, pihaknya mengusung sejumlah produk mulai televisi, active speakers, lemari es, mesin cuci hingga Ponsel pintar. Dijelaskan Santo, selama ini Polytron mampu berjaya dengan penjualan perangkat elektronik rumah tangga. Namun, kedepan diprediksi perangkat smartphone Polytron bisa menjadi andalan untuk menggebrak pasar industri nasional.

Kondisi tersebut tidak terlepas dari besarnya pasar Ponsel di Indonesia. Dalam sebulan, tercatat sekitar 2 juta transaksi Ponsel di Indonesia. Sementara, pihaknya baru mampu memproduksi sebanyak 300.000 unit ponsel pintar. “10 tahun lalu Polytron hidup dengan produk home elektronik. Lima tahun mendatang, bisnis Polytron kemungkinan ditopang oleh Ponsel. Ini tidak terlepas dari besarnya pertukaran bisnis di sektor ini,” katanya.

Dia mencontohkan, produk terbaru di lini smartphone adalah Polytron Zap5. Selain diklaim sebagai produk merek Indonesia dengan 35% mengandung komponen lokal, harga jualnya berkisar Rp1 jutaan. Seri Zap juga dibekali dengan layanan 4G LTE. “Beberapa provider seperti Telkomsel, XL dan Satelindo, bundling masing-masing 5.000 unit,” ujarnya.

Disinggung pengaruh penguatan dollar AS terhadap rupiah, Santo mengaku hal tersebut tidak berpengaruh pada kenaikan harga produk. Perusahaan lebih memilih mengurangi margin keuntungan, dibandingkan menaikkan harga produk.

“Sebenarnya kami berharap tahun ini penjualan tumbuh 30 persen. Tetapi nyatanya turun 20 persen. Artinya, tidak ada keuntungan yang kami dapat,” tutur dia.

Dijelaskan Santo, penjualan audio Polytron menguasai 72% market nasional. Sementara, market share produk-produk lainnya berkisar antara 25-30%. Sementara, pertumbuhan rata-rata bisnis perusahaan ini antara 5-20%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya