SOLOPOS.COM - Tangkapan layar pemain Rans Simba Bogor, Devon Oostrum (kiri) dan Argus Sanyudy terpilih mewakili klub untuk IBL All Star 2024, Selasa (16/4/2024). (Antara/Instagram/@rans.simba.basketball/Donny Aditra)
Solopos.com, JAKARTA – Argus Sanyudy dan Devon Doekele Van Oostrum mewakili klubnya Rans Simba Bogor dalam Indonesian Basketball League (IBL) All Star 2024 yang akan digelar di Britama Arena, Kelapa Gading, Jakarta, 27 April mendatang.
Dalam unggahan Instagram Rans Simba Bogor yang dipantau Antara, Selasa (16/4/2024), pengumuman terkait terpilihnya dua pemain itu disampaikan langsung oleh Kepala Pelatih Thomas Roijakkers saat jeda latihan tim.
Argus yang berposisi sebagai center, terpilih sebagai pilihan kedua dalam tim Future. Sedangkan Oostrum yang merupakan seorang guard, terpilih sebagai pilihan pertama dalam kategori Heritage atau pemain yang memiliki darah campuran Indonesia.
“Saya memiliki pesan dari IBL. Ada dua pemain yang terpilih dalam permainan All Star, yang pertama Argus dan kedua adalah Devon,” kata Thomas saat mengumumkan informasi tersebut di depan seluruh pemain dan tim pelatih.
Berdasarkan data dari laman IBL, Argus meraih 23 persen suara dari hasil voting fans. Dalam kategori center tim Future, dia berada di bawah Kelvin Sanjaya dari Prawira Harum Bandung yang berada di urutan pertama dengan meraih 28 persen suara.
Sementara, Devon meraih urutan pertama dengan 34 persen dan mengungguli Lester Prosper dari Dewa United Banten yang meraih 25 persen suara penggemar.
Argus yang berumur 23 dan setinggi 1,92 meter itu, merupakan pemain yang baru bergabung di Rans Simba Bogor pada musim ini.
Sebelumnya, peraih Most Improved Player IBL 2023 itu bergabung bersama Bima Perkasa Jogja. Pada musim ini, dia memiliki rata-rata 3,63 point per game (ppg) dan 2,25 rebound per game (rpg) dalam 10 pertandingan klub tersebut.
Untuk Oostrum, pemain berdarah Indonesia-Inggris itu memiliki 15,6 ppg, 9,3 assist per game (apg), dan 1,8 steal per game (spg). Dalam format IBL All Star 2024, tim Legacy diisi para pemain senior yang lebih dari lima tahun bermain di liga bola basket kasta tertinggi di Indonesia tersebut. Sedangkan tim Future, dihuni oleh para pemain junior yang masih berkarier di bawah lima tahun.