SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SRAGEN — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen memetakan lima pasar tradisional yang keramaiannya rawan menyebabkan kemacetan saat Lebaran nanti.

Hal itu disampaikan Kepala Bidang (Kabid) Penataan Pasar, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sragen, Tommy Isharyanto.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dia mengatakan lima pasar tradisional yang rawan menjadi simpul kemacetan itu adalah Pasar Gemolong, Pasar Gabugan, Pasar Sumberlawang, Pasar Bunder, dan Pasar Gondang.

Terdapat dua faktor yang membuat lima pasar tradisional rawan menjadi simpul kemacetan menjelang Lebaran. Dua faktor itu adalah banyaknya pedagang oprokan yang berjualan di depan pasar dan minimnya lahan parkir. “Dua hal itu sama saja. Kadang pedagang oprokan menempati lahan parkir sehingga lokasi parkir bergeser mendekati jalan,” ucap Tommy kepada Solopos.com, Kamis (23/5/2019).

Guna menanggulangi potensi munculnya pasar tumpah, Disperindag akan bekerja sama dengan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Dinas Perhubungan (Dishub), dan Satlantas Polres Sragen untuk menertibkan lima pasar tradisional tersebut.

“Kami juga akan mengadakan pendekatan maupun sosialisasi melalui ketua pengelola pasar atau lurah pasar. Menjelang Lebaran seperti ini, volume komoditas juga lebih banyak dibandingkan hari-hari biasa,” terang Tommy.

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Lalu Lintas, Dishub Sragen, David Hendrata, mengaku sudah berkoordinasi dengan Disperindag Sragen untuk menanggulangi potensi pasar tumpah yang berpotensi menghambat arus lalu lintas menjelang Lebaran.

“Kalau pasar tumpah di Gemolong, kepadatan arus lalu lintas dapat diurai karena di sana dibuka dua jalur alternatif. Tapi untuk Pasar Gabugan dan Pasar Sumberlawang, tidak ada jalur alternatif bagi pemudik. Dulu sempat ada jalur alternatif untuk mengurai kepadatan lalu lintas di Pasar Gabugan, tapi itu berlaku selama proyek perbaikan jalan Gabugan-Sragen berlangsung. Setelah jalan jadi, tidak ada jalan alternatif. Mau tidak mau pemudik harus melewati jalur tersebut. Penertiban pedagang ini perlu dilakukan dengan melibatkan banyak pihak, seperti Dishub, Satlantas, Satpol PP, petugas linmas, atau aparat polsek,” jelas David.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya