SOLOPOS.COM - Penumpukan kendaraan terjadi di jalan Solo-Jogja wilayah Tegalgondo, Wonosari, Klaten, Kamis (31/7/2014). (Chrisna Canis Cara/JIBI/Solopos)

Info mudik di Delanggu Klaten diprediksi akan mengalami kemacetan parah.

Solopos.com, KLATEN – Kawasan Delanggu diprediksi menjadi lokasi paling parah mengalami kemacetan saat arus mudik dan arus balik tahun 2015. Selain disebabkan pembangunan jalur lingkar Delanggu yang tak kunjung selesai saat Lebaran, volume kendaraan yang melintas di jalan Solo-Jogja ditaksir mencapai 2.000-an per jamnya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Angota Komisi C DPRD Klaten, Sunarto, memprediksi puncak kepadatan lalu lintas di kawasan Delanggu dimulai H-5 Lebaran. Guna mengatasi persoalan transportasi tersebut, pihaknya segera berkoordinasi dengan instansi terkait, seperti Dinas Perhubungan (Dishub) Klaten dan Satlantas Klaten.

“Saya ini warga asli Delanggu, saya sangat paham dengan kondisi transportasi di Delanggu. Seperti yang sudah-sudah, titik simpul kemacetan di Delanggu berada di depan Pasar Delanggu. Sering kali kemacetan saat arus mudik dan arus balik bisa mencapai dua kilometer ke arah Jogja dan ke arah Solo. Apalagi, pengerjaan jalur lingkar Delanggu tidak bisa dirampungkan sebelum Lebaran. Itu akan memperparah kemacetan,” katanya kepada Solopos.com, Jumat (3/7/2015).

Sunarto mengatakan hal lain yang menyebabkan kemacetan di Delanggu terbilang parah, yakni banyaknya kantong parkir dadakan di pinggir jalan. Hal ini dinilai semakin memperparah tingkat kemacetan.

“Saya berharap aparat kepolisian nanti dapat memberlakukan sistem buka-tutup di kawasan Delanggu guna mengurai kemacetan. Lalu, pengguna kendaraan yang berasal dari jalur Jogja ke Solo lebih baik disuruh jalan terus saat melewati lampu rambu lalu lintas di Pakis. Tujuannya agar tidak ada penumpukan kendaraan di kawasan Delanggu,” katanya.

Sebelumnya, Kasatlantas Polres Klaten, AKP Kemas Indra Natanegara, mewakili Kapolres Klaten, AKBP Langgeng Purnomo, mengakui kawasan Delanggu menjadi salah satu lokasi yang termasuk rawan kemacetan. Selain Delanggu, lokasi rawan kemacetan di Klaten, seperti Karangwuni, Jonggrangan, Perlintasan rel Kereta Api (KA) di Krapyak, Bendogantungan, dan Prambanan.

“Jalur lingkar Delanggu belum bisa digunakan saat Lebaran. Hal itu yang menyebabkan kami memetakan Delanggu termasuk daerah rawan kemacetan. Salah satu cara untuk mengurai kemacetan di beberapa lokasi itu dengan menggunakan sistem buka-tutup. Selain fokus mengurusi lokasi rawan kemacetan, kami juga memantau lokasi rawan kemacetan [di kawasan Tegalyoso dan Jogonalan]. Untuk volume kendaraan yang melintas di Jl. Solo-Jogja ditaksir mencapai 2.000-an [per jam],” katanya.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya