SOLOPOS.COM - Ilustrasi kemacetan arus lalu lintas (JIBI/Bisnis/Dok.)

Info mudik 2016 jalur Solo-Semarang pada Senin (11/7/2016) pagi dipadati arus balik mudik.

Solopos.com, BOYOLALI—Arus lalu lintas di jalur utama Solo-Semarang pada Senin (11/7/2016) pagi, terpantau padat lancar.
Kendaraan pemudik berpelat nomor luar kota terutama pelat nomor B masih memadati sejumlah ruas jalan terutama Jl.Perintis Kemerdekaan dan Jl.Jambu. Kendati padat kendaraan, namun tidak terjadi kemacetan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Petugas Pos Pelayanan Operasi Ramadniya Candi 2016 di Terminal Sunggingan, Ipda Zaini, menjelaskan arus lalu lintas di jalur utama pada Senin pagi mulai padat. Kondisi ini berbeda dengan puncak arus balik Jumat-Minggu (8-10/7/2016) yang mulai padat siang hingga malam hari.

“Mobil pribadi berpelat nomor B masih mendominasi terutama dari arah Solo menuju Semarang. Kendaraan rata-rata melaju dengan kecepatan rendah, 10 km-15 km per jam,” kata Ipda Zaini, saat berbincang dengan wartawan, Senin.
Dari arah sebaliknya yakni Semarang-Solo, arus lalu lintas didominasi pengendara pribadi lokal dengan kecepatan rata-rata 30 km—35 km/jam.

Arus lalu lintas baik dari Solo-Semarang atau sebaliknya masih dialihkan melalui jalur lingkar utara dan jalur lingkar selatan (Jl.Perintis Kemerdekaan). Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya kemacetan dan kepadatan serta penumpukan kendaraan di kawasan dalam kota. Namun pantauan di lapangan, masih banyak pemudik yang nekat masuk ke jalur dalam kota.

Pengguna jalan diminta tetap waspada dan berhati-hati saat melintas Jl.Perintis Kemerdekaan. Di jalur tersebtu terdapat banyak penggal-penggal jalan tanpa traffic light, yang banyak dimanfaatkan masyarakat dan pengguna jalan untuk menyeberang. Jika sebelumnya banyak warga dan relawan yang berjaga mengatur lalu lintas di penggal-penggal jalan tersebut, namun pada H+5 kemarin sudah tidak ada lagi warga yang berjaga. Pengendara diminta untuk berhati-hati saat melintasi penggal jalan atau persimpangan untuk menghindari risiko kecelakaan.

Sedangkan pengguna jalan di jalur lingkar utara juga diminta waspada karena banyak tikungan tajam, jalan menurun, dan sepanjang jalur itu berdekatan dengan pemukiman warga.
Satlantas Polres Boyolali mencatat jumlah kecelakaan selama Operasi Ramadniya Candi 2016 hingga H+5 Lebaran sebanyak 20 kasus.

Kasatlantas Polres Boyolali, AKP Yuna Ahadiyah, melalui Kanitlaka, Ipda Widodo, mengatakan mayoritas kendaraan yang terlibat kecelakaan bukanlah kendaraan pemudik yang tengah melakukan perjalanan melainkan pengendara atau pemudik lokal.

Kecelakaan juga kebanyakan terjadi di jalur-jalur pedesaan, terutama jalur-jalur sempit yang banyak didominasi pengendara sepeda motor seperti di Andong, Musuk, Sambi, Ngemplak, dan Boyolali Kota. Sedangkan di jalur utama mudik, seperti Jl.Solo-Semarang tidak terjadi kasus kecelakaan.

Dari 20 kasus kecelakaan, nihil korban jiwa. “Hanya ada satu korban yang mengalami luka berat, lainnya luka ringan, bahkan hanya ada yang mengalami kerusakan material saja.”

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya