SOLOPOS.COM - Kepadatan arus kendaraan di Jl.Pandanaran tepatnya jalur Sunggingan, Boyolali Kota, Sabtu (2/7/2016) siang. Jumlah kendaraan yang masuk ke wilayah Boyolali dari arah Semarang rata-rata mencapai 80 kendaraan/menit. (Hijriyah Al Wakhidah/JIBI/Solopos)

Info mudik 2016 di Boyolali, Jl. Pandanaran pada Sabtu (2/7/2016) siang macet.

Solopos.com, BOYOLALI—Jalur utama mudik Semarang-Solo khususnya di Jl.Pandanaran Boyolali mulai dipadati kendaraan pemudik, Sabtu (2/7/2016).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kemacetan bahkan mulai terpantau di sejumlah ruas Jl.Pandanaran seperti depan Pasar Sunggingan, depan Pasar Boyolali Kota, bahkan di jalur alternatif lingkar utara. Dari pantauan petugas di Pos Pelayanan Operasi Ramadniya Candi 2016 Terminal Sunggingan, jumlah kendaraan yang masuk ke wilayah Boyolali dari arah Semarang rata-rata mencapai 80 kendaraan/menit.

“Kepadatan mulai terjadi sekitar pukul 10.00 WIB hingga siang ini. Jika jalur dalam kota macet, arus kendaraan kami alihkan ke jalur lingkar utara. Kemudian, jika antrean kendaraan di jalur lingkar utara mulai mendekati terminal, arus kendaraan kami alihkan lagi ke jalur dalam kota, begitu seterusnya,” kata Perwira Pos Keamanan di Pos Pelayanan Sunggingan, Aiptu Mustaqim, saat ditemui Solopos, Sabtu siang.

Dari pantauan Solopos.com, kemacetan di jalur dalam kota terutama kawasan Sunggingan dari arah Semarang, bisa mencapai 1 kilometer. Kemacetan dipicu karena banyaknya kendaraan roda empat yang parkir di badan jalan. Seperti diketahui kawasan Sunggingan adalah kawasan ekonomi. Selain pasar, di kawasan tersebut juga ada pusat-pusat perbelanjaan. Kendaraan yang keluar masuk pusat belanja menghambat kelancaran arus lalu lintas.

Sementara itu, untuk arus kendaraan dari arah Solo menuju Semarang relatif lancar. Meskipun padat, namun tidak terjadi kemacetan panjang di jalur Solo-Semarang.

Kepala Pos Pelayanan Operasi Ramadniya Candi 2016 Terminal Sunggingan, AKP Erwin Darminta, menjelaskan peningkatan volume kendaraan yang masuk ke wilayah Boyolali mulai terjadi sejak Jumat (1/7/2016) malam. Kendati demikian, kepadatan kendaraan hanya terjadi pada jam-jam tertentu .

Dia memperkirakan tidak akan terjadi penumpukan kepadatan yang signifikan pada arus mudik Lebaran tahun ini karena jangka waktu mudik Lebaran tahun ini lebih lama yakni hampir lima hari, dari Jumat hingga Selasa (5/7/2016).

Sementara itu, pemudik belum banyak memanfaatkan layanan rest area yang ada di Pos Pelayanan Terminal Sunggingan. Sejak Jumat malam pemudik lebih banyak beristirahat di halaman Masjid Bani Adam yang jaraknya hanya sekitar 100-an meter.

“Semalam halaman masjid itu penuh kendaraan pemudik yang mau beristirahat. Petugas kami patroli di tempat peristirahatan itu untuk memastikan situasi kondusif,” ujar Erwin.

Pada Jumat sore, Bupati Boyolali, Seno Samodro, memantau dua pospam Lebaran yakni pos di Terminal Sunggingan dan Pos Pengamanan (Pospam) Utami. Bupati menilai arus mudik Lebaran tahun ini lebih padat dibanding Lebaran tahun lalu.

“Lihat saja, H-5 saja jalur utama sudah mulai padat dan macet. Saya hanya mengimbau pemudik untuk lebih berhati-hati dan kepada petugas saya minta melayani pemudik dengan sepenuh hati,” kata Seno.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya