SOLOPOS.COM - Puluhan kendaraan memasuki tol dalam Kota Semarang di gerbang tol Manyaran, Semarang, Selasa (28/6/2016). (JIBI/Semarangpos.com/Imam Yuda Saputra)

Info mudik dari PT Jasa Marga Semarang menyebutkan disiapkan uang receh hingga Rp185 juta demi lancarnya antrean di pintu tol pada masa libur Lebaran 2016.

Semarangpos.com, SEMARANG – Sederet persiapan dilakukan PT Jasa Marga Semarang, sebagai pengelola jalan tol dalam Kota Semarang untuk menghadapi musim mudik Lebaran 2016. Bukan hanya mempersiapkan infrastruktur pelayanan, Jasa Marga Semarang juga menyediakan uang receh atau pecahan kecil hingga ratusan juta rupiah sebagai alat pengembalian uang jasa yang dibayarkan pemudik saat melintasi jalan tol.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Deputi General Manager Operation Jasa Marga Semarang, Thomas Dwi Atmanto, mengungkapkan akan menyediakan uang pecahan kecil untuk pengembalian selama libur Lebaran mencapai Rp185 juta. Uang receh itu tersedia mulai dari pecahan logam Rp5.00 hingga Rp20.000.

“Uang pecahan [kecil] itu kami sediakan untuk mengantisipasi banyaknya pemudik yang masuk tol. Selama ini tak jarang dari para pengguna tol itu yang membayar [biaya sesuai] tarif dengan lembaran uang kertas yang nilainya besar. Padahal, masuk tol hanya dikenai tarif Rp2.500. Jadi, agar uang pecahan untuk kembalian itu tidak menipis, kami tambah stoknya,” ujar Thomas saat disambangi Semarangpos.com di Kantor Jasa Marga Semarang, Manyaran, Selasa (28/6/2016).

Thomas mengaku uang pecahan kecil yang disediakan pada masa libur Lebaran 2016 itu mengalami peningkatan dari biasanya. Pada hari-hari biasa, pihaknya hanya menyediakan uang recehan senilai Rp105 juta. “Tapi, saat libur Lebaran ini stok uang kembalian kami tambah sebesar Rp85 juta. Untuk penyediaan uang pecahan itu kami disetori dari Bank Mandiri,” imbuh Thomas.

Thomas menambahkan uang pecahan kecil yang disediakan itu mulai dari kepingan logam Rp500 hingga kertas pecahan Rp20.000. Dengan stok uang pecahan kecil yang melimpah itu, pihaknya berharap para operator di pintu jalan tol tak kebingungan jika ada pemudik yang membayar biaya jasa menggunakan lembaran uang Rp100.000.

“Terkadang banyak yang memanfaatkan pembayaran di loket tol juga sebagai tempat penukaran uang. Kami enggak bisa melarang. Oleh karenanya kami perlu mempersiapkannya jauh-jauh hari,” beber Thomas.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya