SOLOPOS.COM - foto ilustrasi (JIBI/Solopos/Sunaryo Haryo Bayu/dok)

Info mudik 2016 puncak arus mudik di Solo diperkirakan terjadi pada Sabtu -Minggu (2-3/7/2016).

Solopos.com, SOLO-Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) memperkirakan puncak arus mudik di Solo terjadi pada Sabtu (2/7/2016) malam hingga Minggu (3/7/2016). Kenaikan volume kendaraan pun diprediksi mencapai 20 persen pada Sabtu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Berdasarkan pantauan Solopos.com, Sabtu siang, kepadatan mulai terjadi di sejumlah akses dari luar kota terutama dari barat. Di antaranya Kleco, Faroka, Purwosari, Fajar Indah, Bundaran Manahan, dan Panggung Jebres. Di kawasan itu, mobil pribadi dari luar kota mulai mendominasi ruas jalan di Solo. Di antaranya pelat B, T, P, F, L, AB, dan H.

Meskipun kepadatan lalu lintas mulai terjadi di Solo, Kasi Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas Disubkominfo Solo, Ari Wibowo, memperkirakan jumlah kendaraan di Solo tidak sebanyak tahun lalu. Sebab, Lebaran tahun ini jatuh pada hari biasa. Sedangkan tahun lalu Lebaran jatuh pada akhir pekan.

“Data yang kami peroleh dari pantauan cc room [central control room], jumlah kendaraan di Solo pada Rabu [29/6/2016] atau H-7 mencapai 419.044 unit, sedangkan tahun lalu pada periode yang sama ada 429.279 kendaraan. Sementara pada H-6 atau Kamis [30/6/2016], jumlah kendaraan mencapai 521,310 unit. Tahun lalu, jumlah kendaraan mencapai 544.037 unit. Lalu, pada Jumat [1/7] atau H-5, jumlah kendaraan di Solo mencapai 511.811 unit. Tahun lalu pada periode yang sama ada 528.042 unit,” katanya saat ditemui Solopos.com di CCRoom, Sabtu.

Dari kondisi tersebut, ia menyatakan jumlah kendaraan pada tiga hari terakhir masih fluktuatif, tetapi pada Sabtu malam atau H-4 diperkirakan jumlah kendaraan naik sekitar 20 persen dari H-5. Sebab, saat ini para pemudik masih terjebak macet di kawasan pantai utara (pantura) dan sejumlah ruas jalan tol.

Terkait antisipasi kemacetan di Solo, Dishubkominfo menerjunkan tim patroli yang terdiri atas tiga unit mobil dan lima sepeda motor. Mereka disiagakan untuk mengurai kemacetan lalu lintas di kawasan rawan macet. Bahkan, pada Sabtu pukul 09.30 WIB, terjadi kemacetan di kawasan Ringin Semar hingga Panggung Jebres sepanjang 300 meter. Kemacetan itu mulai terurai 30 menit kemudian dengan bantuan dari petugas Dishubkominfo.

Selain itu untuk mengantisipasi kemacetan, Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Perparkiran Dishubkominfo juga menata parkir di Jl. Slamet Riyadi dari Purwosari hingga Gendengan. “Parkir kendaraan yang bisanya menggunakan badan jalan dipindah pindah ke jalur lambat untuk mengantisipasi kemacetan akibat puncak arus Lebaran,” kata Kepala UPTD Perparkiran, M. Usman, Sabtu.

Sementara, Kepala Dishubkominfo Solo, Yosca Herman Soedrajat, menyatakan pengalihan arus ke Tol Solo-Kertosono (Soker) saat ini masih belum efektif karena banyak pemudik yang memilih jalur reguler atau lewat dalam kota Solo. Sebab, para pemudik sekaligus ingin menikmati kuliner Solo.

“Dari pantauan kami, para pemudik dari arah barat masih memilih jalur favorit mereka yakni melalui dalam kota Solo. Terutama bagi pemudik mobil pribadi yang membawa keluarga. Mereka memanfaatkan momentum mudik sekaligus wisata, salah satunya di Solo, mereka bisa menikmati kuliner sambil beristirahat,” katanya saat ditemui Espos di ruang kerjanya, Sabtu.

Ia juga memprediksi puncak kepadatan kendaraan di Solo terjadi pada Sabtu dan Minggu atau H-4 dan H-3. Herman mengimbau para pemudik yang masuk ke Solo untuk memanfaatkan rest area untuk beristirahat agar menekan jumlah kecelakaan lalu lintas.

Terpisah, warga Solo juga menyatakan mulai merasakan kepadatan arus lalu lintas di Kota Bengawan. Adam, warga Sriwedari, mengatakan keramaian terjadi pada pintu masuk barat yakni underpass Makamhaji, Kleco, dan Purwosari. Ia pun terpaksa memilih jalur alternatif agar cepat sampai di tujuan.

“Hari ini [Sabtu] sudah banyak mobil berpelat luar kota yang masuk ke Solo. Tapi, kondisinya masih ramai lancar,” tuturnya kepada Espos. Ia berharap sebelum terjadi kemacetan segera ada petugas yang berjaga agar cepat terurai.

“Bisanya, jarang ada petugas kalau terjadi macet, tetapi pengurainya malah supeltas. Ini sebaiknya jadi perhatian pemerintah. Selain itu, Solo kini menjadi kota tujuan. Jadi, sebaiknya SSA [sistem satu arah] sementara jadi dua arah dulu, setelah Lebaran baru dikembalikan lagi seperti semula,” imbuh Adam.

Arum, warga Setabelan juga menyatakan hal serupa. Ia berharap petugas jangan sampai menunggu terjadi kemacetan. “Kalau ada keramaian sebaiknya segera diatasi, jangan sampe macet. Apalagi, Sabtu dan Minggu pas weekend sehingga banyak orang yang menghabiskan waktu di luar rumah. Salah satunya di pusat perbelanjaan,” ujarnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya