SOLOPOS.COM - Sejumlah pengguna jalan di kawasan underpass Sawahan, Ngemplak, melintasi jalan tersebut dengan cara mengitari underpass yang belum jadi, Jumat (17/6/2016). (Aries Susanto/JIBI/Solopos).

Info mudik 2016, Polres Boyolali akan menutup perlintasan underpass Sawahan, Ngemplak pada H-3 Lebaran.

Solopos.com, BOYOLALI–Perlintasan di area underpass Desa Sawahan, Ngemplak, Boyolali, bakal ditutup total pada H-3 Lebaran. Hal itu dilakukan untuk menghindari penumpukan kendaraan di pintu masuk tol Klodran lantaran masih adanya sistem buka tutup di underpass Sawahan.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Kabag Operasional Polres Boyolali, Kompol Sri Haryanto, mengatakan penutupan perlintasan di area underpass Sawahan untuk mengantisapi munculnya sejumlah masalah lalu lintas, seperti kemacetan di Jl. Adisoemarmo, kecelakaan di area underpass Sawahan, hingga mengefektifkan petugas dalam mengatur lalu lintas. “Penutupan akses [di area underpass] akan dilakukan saat terjadi puncak arus mudik, yakni H-3 Lebaran,” ujarnya saat meninjau persiapan pengoperasian tol Solo-Kertosono (Soker) di wilayah Ngemplak, Boyolali, Senin (27/6/2016).

Dengan adanya penutupan perlintasan underpass Sawahan, maka jalur di Dukuh Menggungan, Sawahan-Kadipiro itu akan dialihkan ke sejumlah jalan alternatif. Bagi pengendara dari timur, akan dialihkan ke pertigaan sebelum underpass dan melewati Jl. Adisoemarmo. Sementara, pemudik dari arah Asrama Haji Donohudan yang biasanya melewati perempatan Pasar Gagan akan diminta lurus menuju Tugu Boto.

“Pemudik tak boleh belok ke timur di perempatan Pasar Gagan itu. Arah ke timur akan kami tutup agar tak terjadi kemacetan,” tambah Wakapolsek Ngemplak Iptu Sunarto.

Meski demikian, lanjut Haryanto, sebelum puncak arus mudik perlintasan di underpass akan tetap dibuka untuk umum. Jika ada pemudik yang menggunakan Tol Soker, maka petugas di lapangan akan mengatur dengan sistem buka tutup jalan. “Namun, ketika tiba puncak arus mudik, sistem buka tutup justru menimbulkan kemacetan luar biasa di pintu tol wilayah Klodran hingga Jl. Adisoemamo. Dan petugas juga akan kewalahan mengatur karena arus lalu lintas akan sangat padat. Maka solusinya ya ditutup total. Warga bisa menggunakan jalan alternatif,” terangnya.

Selain perlintasan di underpass Sawahan, perlintasan lainnya yang menjadi perhatian Polres ialah di wilayah Dukuh Sadon dan Dukuh Padokan, Desa Sawahan. Di perlintasan tersebut, sangat rentan terjadi kecelakaan karena jalur antardesa melintasi tol. “Nanti akan kami terjunkan petugas dan memasang portal agar pemudik mengurangi kecepatan ketika mau melewati perlintasan ini,” tambahnya.

Haryanto mengingatkan kepada para pemudik agar berhati-hati saat melewati pintu masuk tol di Klodran hingga masuk interchange sepanjang 800 meter. Pasalnya, kondisi jalan masih belum nyaman dilewati dan banyak gundukan semen saat melewati jembatan. Batas kecepatan maksimal yang disarankan di pintu masuk tol hingga interchange ialah 30 km/ jam. Setelah itu, batas kecepatan maksimal adalah 60 km/jam.

“Tadi kendaraan kan cukup terguncang saat melewati gundukan semen di jembatan. Makanya, harus ada rambu-rambu sejak di pintu masuk tol,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya