SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/dok)

Info mudik ini terkait jalur rawan macet di Jatim.

Madiunpos.com, SURABAYA – Sebanyak sembilan titik jalan di Jawa Timur dinilai rawan macet saat arus mudik dan balik Lebaran 2016. Jalur-jalur itu rawan terjadi kepadatan kendaraan, mayoritas disebabkan penyempitan dan persimpangan jalan, bahkan di sejumlah jalur nasional bergelombang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Berdasarkan catatan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Jawa Timur, jalan rawan macet ada di Taman-Krian Sidoarjo hingga Mlirip-Jampirogo-Mojokerto, yang biasanya dari by pass Mojokerto dan Waru-Krian sering macet karena volume kendaraan dan persimpangan jalan.

Kemudian di jalur Gresik-Lamongan-Babat, khususnya di daerah Duduk Sampeyan Gresik karena ada penyempitan jalan akibat perbaikan untuk pelebaran jalan yang belum tuntas.

“Di Lamongan ada dua persimpangan rel yang longgar walau empat lajur masih rawan macet. Di Pucuk Babat jalan juga tidak rata. Ini jalan nasional dan pemudik kalau lewat seperti naik kuda, jadi harus hati-hati,” ucap Kepala Dinas PU Bina Marga Jatim, Supaad, di Surabaya, Rabu (15/6/2016).

Dia menambahkan titik rawan macet selanjutnya yakni jalur Jombang-Kertosono-Nganjuk-Caruban, dan jalan di Pulorejo, simpang Mengkreng Kertosono, serta Nganjuk-Caruban karena penyempitan jalan maupun rel.

Selain itu jalan Mantingan-Ngawi yang merupakan jalan nasional dan banyak lubang rekat serta bergelombang.

“Saat ini perbaikan masih dilakukan dan selesai 22 Juni mendatang. Penyempitan juga terdapat di Jembatan Dadung dan Kedung Pring dari empat lajur menjadi dua lajur,” kata Supaad menjelaskan.

Ia menguraikan jalur Ponorogo-Pacitan KM 228 juga patut diwaspadai karena pernah terjadi longsor pada 2015 sehingga solusi sementara adalah pemerintah membangun jembatan darurat yang diprediksi selesai H-10 Lebaran.

“Relokasi jalan sepanjang 450 meter masih tahap pembebasan lahan dan fisik. Ini di jalur utama tepatnya Desa Gemaharjo. Sedangkan jembatan hanya bisa dipakai kendaraan kecil,” ungkap dia.

Kemudian, jalur Bojonegoro-Padangan-Ngawi yang kondisi jalannya rusak 30 kilometer dengan kondisi sebagian retak dan bergelombang karena tanah bergerak.

Tidak itu saja, di wilayah Madura yang kini menjadi jalan nasional sejak awal 2016 juga rawan terjadi macet, khususnya di Bangkalan-Ketapang-Satabar hingga Sumenep.

“Sedangkan, di sisi selatan mulai Bangkalan, Sampang, Pamekasan, Sumenep juga ada penyempitan dan jalan berlubang, serta pasar tumpah yang menyebabkan macet,” kata mantan penjabat Bupati Jember tersebut.

Jalur Probolinggo-Wonorejo-Lumajang- Jember hingga Banyuwangi juga rawan macet, serta di Gunung Kumitir antara Jember-Banyuwangi rawan longsor maupun jalan tanjakan sehingga rawan kecelakaan.

Titik rawan macet lainnya yakni di jalur Situbondo-Banyuwangi akibat pelebaran Jembatan Ketapang yang diupayakan segera selesai karena pada 10 hari menjelang Hari Raya Idul Fitri pengerjaannya harus dihentikan.

Supaad meminta masyarakat mewaspadai jalur rawan macet saat mudik dan balik Lebaran 2016. “Lebih baik memilih jalur alternatif untuk kelancaran,” ujar Supaad.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya