Solopos.com, SOLO – Jumlah penderita kanker yang semakin meningkat membuat para peneliti terus memutar otak demi menemukan obat penyembuh penyakit mematikan itu. Upaya itu berbuah manis. Profesor Aaron Avivi dari Universitas Haifa, Israel, beserta tim penelitinya menemukan obat kanker dalam tubuh tikus jenis mol.
Dilansir laman aneka berita Inggris Daily Mail, Kamis (16/1/2014), para peneliti itu percaya bahwa sel imun yang terdapat dalam tubuh tikus jenis mol atau tikus telanjang—tanpa bulu—memegang kunci penting untuk mengobati penyakit yang telah membunuh 8 juta orang di seluruh dunia setiap tahunnya itu.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Dari sebuah penelitian terhadap tikus yang telah dilakukan selama 16 tahun, para Aaron Avivi dan timnya menemukan kenyataan bahwa zat yang dikeluarkan dari sel-sel binatang pengerat tersebut dapat menghancurkan kanker yang menyerang manusia dan mamalia lain. Dalam waktu 16 tahun penelitian, tim peneliti tak pernah menemukan tumor pada tikus mol.
Menurut mereka, tikus mol yang sebagian besar tinggal di bawah tanah telah berevolusi pada metabolisme mereka. Pada penelitian ini peneliti menguji 2 jenis tikus, yakni tikus biasa dan tikus mol yang diletakkan pada lingkungan dengan risiko kanker yang kuat. Hasilnya tikus biasa terkena kanker, sedangkan pada tikus mol tak ditemukan penyakit tersebut.
“Menjelajahi mekanisme molekul yang memungkinkan tikus mol dapat hidup di lingkungan ekstrem dan terhindar dari penyakit kanker serta dapat membunuh sel kanker hemolog dan heterolog mungkin memegang kunci untuk memahami sifat perlawanan kanker sehingga dapat menjadi strategi baru anti kanker yang dapat mengobati manusia,” ujar peneliti yang telah ditulis dalam jurnal BMC Biology dan segera dipaparkan di London, Inggris itu.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
