SOLOPOS.COM - Ilustrasi obat herbal (JIBI/Solopos/Dok)

Solopos.com, SOLO — Pengetahuan medis dunia semakin berkembang dari waktu ke waktu, di sisi lain pengobatan tradisional yang mengandalkan obat dari akar-akaran dan daun-daunan juga tak diabaikan masyarakat. Sebaliknya obat-obatan herbal atau jamu asal Indonesia semakin mendunia.

Tak berlebihan kiranya jika kelak Indonesia menyandang julukan rajanya obat herbal dunia mengingat negara yang beriklim tropis ini kaya keanekaragaman tumbuhan herbal. Lagi pula pengetahuan yang digali dari generasi ke generasi juga terus menambah khazanah perjamuan Indonesia.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Wujud jamu kini bisa bervariasi, berupa pil, kapsul, salep, seduhan minuman, dan lain-lain. Pengetahuan tentang jamu pun dilakukan secara turun temurun dari ibu ke anak. Masyarakat menyadari jamu tidak menjanjikan kesembuhan yang instan melainkan secara pelan-pelan. Cara memanfaatkannya pun masih tradisional, seperti ditumbuk, diperas, atau direbus.

Jamu tak lagi dianggap sepele dan ketinggalan zaman. Beberapa perusahaan besar kini memproduksi jamu. Salah satunya perusahaan yang memiliki pabrik di Wonogiri, PT Deltomed, yang telah mengekspor produk jamunya ke pasar internasional.

Ekspedisi Mudik 2024

Presiden Direktur Deltomed, Nyoto Wardoyo saat ditemui di Solo, Selasa (16/12/2013), mengatakan masyarakat Indonesia kian menerima jamu sebagai jalan untuk menjaga kesehatan dan menyembuhkan penyakit. Maka tak heran jika penjualan jamu dan obat herbal terus meningkat.

Nyoto yang juga Ketua Gabungan Pengusaha Jamu Jawa Tengah mengatakan, pada 2012 penjualan jamu di Indonesia mencapai Rp14 triliun. “Pasar jamu masih kecil,” kata dia.

Menurutnya, angka penjualan jamu akan berlipat-lipat jika mendapat dukungan dari pemerintah serta ada kemauan tinggi dari pelaku industri jamu. “Wujud dukungan pemerintah adalah masukkan jamu dan herbal ke Jaminan Kesehatan Nasional 2014 nanti. Ada banyak manfaat, seperti menghemat devisa, memberdayakan petani sebagai pemasok utama bahan baku,” kata dia.

Menurutnya, fungsi dasar jamu ada empat. Pertama, mengobati penyakit tertentu seperti kanker, kemudian kedua menjaga tubuh tetap sehat berupa peredaran darah lancar serta fungsi organ normal. Ketiga, menghilangkan rasa sakit seperti pegal dan terakhir memulihkan fungsi organ yang sebelumnya tidak normal, contohnya terkait kesuburan.

Jamu yang kini beredar, kata Nyoto, telah menjalankan keempat fungsi tersebut. Namun, yang menjadi pekerjaan rumah besar bagi pelaku industri jamu sekarang adalah menemukan obat untuk penyakit-penyakit serius, di antaranya kanker. “Sudah ada perusahaan, yang saya dengar mulai bisa mengekstraksi zat aktif pada kunir putih tertentu untuk obat kanker.”

Ia menambahkan, pada dasarnya obat herbal terbagi menjadi tiga kelompok, yakni jamu, obat herbal berstandar dan fitofarmaka. Jamu, kata dia, masih berupa produk empiris yang dipakai turun temurun. Meski telah dikenal lama dan berkhasiat, namun minim data tentang khasiat tersebut dan minim penelitian.

Jenis kedua yakni obat herbal berstandar adalah bahan jamu yang telah diuji secara ilmiah tentang keamanan dan khasiatnya. Sedang fitofarmaka adalah produk yang telah disejajarkan dengan obat modern. Untuk menjamin keamanan dan standar pengolahan obat yang baik, kata Nyoto, pihaknya telah lulus uji sertifikasi halal, serta lulus standardisasi proses pengolahan dan pengemasan menurut standar Amerika Serikat dan BPOM RI.

Produk herbal lainnya yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh khususnya kesehatan jantung adalah Venacare, salah satu produk dari Tahesta. Dikutip dari tahesta.com, Venacare diklaim menjadi salah satu solusi untuk gangguan pada jantung. Venacare merupakan ramuan herbal bawang putih, lemon, jahe dan fermentasi apel. Ramuan tersebut diyakini bisa menormalkan kolesterol jahat serta membersihkan penyumbatan plak pembuluh darah.

Kandungan di dalam Venacare memberikan efek mengikis penyumbatan dan pengapuran. Sedangkan jahe memiliki efek antikoagulan yang mampu mencegah penggumpalan darah, melancarkan sirkulasi darah dan mampu menyerap kolesterol dalam darah dan hati.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya