SOLOPOS.COM - Ilustrasi persalinan (Parenthub.com.au)

Solopos.com, SOLO — Emboli air ketuban bisa terjadi dalam setiap persalinan, baik persalinan normal maupun yang dilakukan dengan operasi Caesar. Pada setiap persalinan, terdapat risiko untuk terjadinya emboli ketuban.

Risiko itu dipicu banyaknya pembuluh darah balik yang terbuka. Kondisi tersebut memungkinkan air ketuban masuk ke dalam sirkulasi darah dan menyumbat pembuluh darah balik.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut dokter spesialis kebidanan dan kandungan RS dr. Moewardi Solo, Eric Edwin, ada beberapa faktor risiko ibu yang dikhawatirkan mengalami emboli air ketuban.  Pertama adalah usia ibu. Semakin tua akan semakin besar faktor risikonya. Kemudian faktor risiko lainnya adalah memiliki banyak anak atau multiparitas.

Ekspedisi Mudik 2024

“Mekoneum, laserisasi serviks, kematian janin dalam kandungan, kontraksi yang terlalu kuat, persalinan yang terlalu cepat, kelainan implantasi plasenta, air ketuban terlalu banyak, perlukaan rahim, adanya riwayat alergi pada ibu, infeksi pada selaput ketuban, bayi besar dan faktor lainnya.”

Dokter spesialis kandungan dan kebidanan Abkar Raden menambahkan air ketuban dapat masuk ke pembuluh vena bisa terjadi pada persalinan normal maupun operasi. Saat ari-ari atau plasenta lahir maka akan terjadi perdarahan dan keluarnya air ketuban. Jika kontraksi bagus maka air ketuban tidak akan masuk ke pembuluh darah.

Kemudian jika kontraksi tidak bagus dan ada pembuluh darah vena yang pecah di serviks, maka cairan ketuban bisa dibawa masuk melalui pembuluh darah vena ke paru- paru sehingga terjadi penyumbatan.

Dalam situs yang mengulas tentang kehamilan www.pregnancycorner.com dijabarkan tidak ada tanda- tanda peringatan untuk emboli cairan ketuban. Gejala yang timbul yakni kecemasan mendadak, agitasi, sesak nafas, tekanan darah rendah (hipotensi), perubahan warna kebiruan atau keunguan pada kulit dan selaput lendir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya