SOLOPOS.COM - Ilustrasi lowongan kerja. (JIBI/Solopos/Dok.)

Solopos.com, WONOGIRI — Sebanyak 2.241 lowongan kerja (loker) dari 25 perusahaan tersedia pada Wonogiri Virtual Job Fair 2022. Kegiatan yang dilaksanakan secara daring itu berlangsung mulai 17-20 Mei 2022.

Kepala Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Wonogiri, Ristanti, mengatakan saat ini kondisi ketenagakerjaan di Wonogiri untuk penduduk usia kerja sebesar 789.993 jiwa. Sedangkan angkatan kerja berjumlah 573.025 orang. Sementara, penganggur terbuka berjumlah 13.932 orang atau 2,43 persen.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Hal itu yang menjadi dasar pertimbangan kami untuk menyelenggarakan job fair. Namun penyelenggaraan job fair dilaksakanan secara virtual. Sebab kondisi saat ini masih pandemi Covid-19,” kata Ristanti saat ditemui wartawan di sela-sela acara job fair di kantornya, Selasa (17/5/2022).

Ristanti mengaku lowongan kerja pada job fair kali ini lebih sedikit dibanding job fair tahun sebelumnya. Hal itu dikarenakan banyak perusahaan yang tidak banyak membuka lowongan kerja baru akibat terdampak pandemi Covid-19.

Ekspedisi Mudik 2024

Pada job fair sebelumnya lowongan kerja yang tersedia bisa mencapai 15.000-20.000. Meski demikian, Disnaker tetap mendorong pencari kerja terutama lulusan SMK untuk memanfaatkan job fair.

Baca Juga: Disnaker Wonogiri Gelar Job Fair Virtual, Ada 16.000 Lowongan Kerja!

Setiap tahun jumlah lulusan SMK di Wonogiri berkisar 7.000 anak. Sementara lulusan SMA sekitar 5000 anak. Hanya, biasanya separuh lulusan SMA melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi.

“Per hari ini peserta job fair berjumlah 441 orang. Pencari kerja lain masih bisa mendaftar job fair sampai 20 Mei mendatang. Lulusan ini harus segera kami tangkap dan dorong untuk masuk ke dunia kerja. Kalau tidak begitu, mereka akan masuk dalam data penganggur,” jelas dia saat dihubungi kembali Solopos.com, Rabu (18/5/2022)

Menurut Ristanti, para pencari kerja masih kesulitan masuk ke dunia kerja. Mereka masih gagap dan banyak yang belum mengerti sistem perekrutan secara daring. Literasi digital para pencari kerja masih dapat dibilang masih rendah. Sebab, mereka masih sering kebingunan mengikuti proses perekrutan virtual.

“Ini menjadi tantangan bagi kami soal bagaimana mereka memahami Wonogiri Virtual Job Fair. Pemahaman para pencari kerja tentang IT masih minim. Literasi digitalnya masih rendah. Oleh karena itu, bagi para pencari kerja apapun jurusannya kami tekankan harus belajar tentang pemahaman digital,” ucapnya.

Baca Juga: Pandemi Covid-19, 2 Perusahaan di Wonogiri Ini Malah Buka Lowongan Kerja

Disnaker menyelenggarkan job fair dua kali dalam setahun. Para pencari kerja dapat mendaftarkan diri pada laman jobfair.kemenaker.go.id. Pada laman itu, pencari kerja dapat melihat perusahaan, lowongan kerja, dan jabatan yang tersedia. Kemudian mereka bisa langsung melamar di perusahaan yang dituju melalui link tersebut.

Perusahaan akan memproses dan mengoreksi data yang masuk. Apabila sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan perusahaan, peserta akan melanjutkan ke proses selanjutnya, yaitu perekrutan. Mengingat masih dalam masa pandemi, biasanya proses perekrutan dilaksanakan secara virtual.

Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, menuturkan penanganan pengangguran menjadi salah satu prioritas Pemerintah Wonogiri. Meski angka pengangguran terbuka di Wonogiri paling rendah se-Jawa Tengah, yaitu sebesar 2,43 persen atau sebanyak 13.932 orang, lulusan SMK sederajat yang tidak melanjutkan ke perguruan tinggi di Wonogiri masih sekitar 10.000 setiap tahunnya. Sehingga perlu diantar ke dunia kerja.

“Saat ini tantangan pemerintah, yaitu menyiapkan tenaga kerja yang bisa beradaptasi di era revolusi 4,0. Kami harus memastikan para pencari kerja siap disalurkan dan mengisi industri yang berbasis digital, indusri 4,0. Sayangnya, tenaga kerja kami belum dapat menjawab peluang tersebut,” kata bupati yang kerap disapa Jekek dalam sambutannya.

Baca Juga: Loker Solo, Karanganyar, Karangpandan, Wonogiri, Sragen, Yogyakarta dan Ngawi Di PT Cahaya Sakti Chandra Motor

Menurutnya, masih ada jarak antara kualifikasi standar kebutuhan tenaga kerja industri dengan kualifiksi standar yang dihasilkan oleh lembaga penyiap calon tenaga kerja, yaitu SMK.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya