Info hidup sehat kali ini didasarkan pada hasil penelitian terbaru di University of Southern California.
Solopos.com, SOLO – Buah-buahan diklaim sebagai bahan makanan rendah kalori, cocok bagi mereka yang sedang berusaha mengurangi berat badan. Namun, siapa sangka makan buah sebagai diet ternyata bisa membuat seseorang semakin lapar.
Promosi Kecerdasan Buatan Jadi Strategi BRI Humanisasi Layanan Perbankan Digital
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan di University of Southern California seperti dilansir laman Dailymail.co.uk, Selasa (5/5/2015), menyatakan bahwa gula dalam buah atau fruktosa, madu, dan beberapa minuman bersoda membuat orang merasa lebih lapar dan memicu untuk memakan makanan yang lebih banyak.
Para peneliti itu berusaha mencoba memahami bagaimana buah mempengaruhi kinerja otak yang mengendalikan nafsu makan seseorang. Para peneliti itu berfokus pada bagaimana otak dan tubuh merespons dua jenis gula, yaitu glukosa dan fruktosa.
Glukosa ditemukan pada hampir seluruh karbohidrat yang merupakan bahan bakar sel tubuh manusia. Sedangkan, fruktosa ditemukan dalam sayuran dan buah-buahan. Madu, dan beberapa minuman bersoda mengandung fruktosa.
Asisten profesor di Keck School of Medicine, University of Southern California, Kathleen Page, mengatakan bahwa fruktosa gagal merangsang hormon insulin yang penting dalam membantu tubuh merasa kenyang.
Penelitian yang dilakukan terhadap 24 orang sukarelawan ini membuktikan bahwa mereka yang memakan fruktosa cenderung ingin memakan makanan berkalori tinggi setelahnya. Hal ini memperlihatkan kepada kita bagaimana fruktosa mempengaruhi otak dengan menekan keluarnya hormon insulin yang mengakibatkan tubuh merasa semakin lapar. (Chelin Indra/JIBI/Solopos.com)
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
