SOLOPOS.COM - Ilustrasi daging ayam (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Solopos.com, SOLO — Harga daging ayam ras setelah Lebaran 2014 masih stabil tinggi bahkan lebih tinggi daripada saat musim libur Lebaran yang lalu. Salah seorang pedagang daging ayam ras di Pasar Gede, Solo, Harini, menuturkan kulak ayam hidup saat Lebaran harganya Rp18.000 per ekor tapi saat ini naik menjadi Rp22.000 per ekor. Oleh karena itu, harga jual daging ayam ras saat ini mencapai Rp34.000-Rp35.000 per kilogram (kg).

Menurut dia, saat Lebaran meski dijual mahal, daging ayam ras tetap laku tapi saat ini penjualan menurun drastis. Bahkan biasanya dia menjual daging ayam ras ke pengusaha pembuat abon. Namun beberapa waktu terakhir, dia menghentikan pasokan tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hal ini karena pengusaha pembuat abon tersebut menghendaki harga yang rendah padahal harga daging ayam ras saat ini masih tinggi. “Setelah Lebaran sempat turun sedikit tapi sepekan terakhir, harganya kembali meningkat,” ungkap Rini saat ditemui wartawan di tempat usahanya, Kamis (21/8/2014).

Dia mengaku kurang mengetahui alasan kenaikan harga daging ayam ras. Namun akibat kenaikan harga tersebut, omzet penjualannya menurun. Dia mengaku saat harga rendah bisa menjual hingga dua kuintal per hari karena untuk memasok pengusaha pembuat abon. Tapi saat ini, penjualannya menurun menjadi kurang dari satu kuintal per hari.

Pedagang daging ayam ras yang lain, Parinah, menuturkan saat ini harga jual mencapai Rp30.000 per kg, atau naik Rp2.000 jika dibandingkan sebelum peringatan HUT ke-69 RI lalu. Harga beli ayam hidup saat ini diakuinya lebih tinggi daripada saat Lebaran. Namun pihaknya tidak bisa menjual melebihi harga saat Lebaran karena akan membuat pembeli kabur. Dia menuturkan biasanya menjual 25 kg daging ayam ras tak lebih dari setengah hari, tapi saat ini dagangan habis memasuki sore hari.

Tingginya harga ini juga dikeluhkan pedagang daging ayam ras di Pasar Legi, Satiyem. Dia mengatakan saat ini penjualan menurun akibat tingginya harga tersebut. Menurut dia, pembeli memilih untuk mengurangi bahkan menunda membeli daging ayam.

“Saat Lebaran kalau mahal tidak masalah karena banyak masyarakat yang butuh tapi kalau sekarang [harga daging ayam ras] mahal, itu membuat penjualan langsung drop karena pembeli lebih memilih mengurangi atau menunda membeli,” ujarnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya