SOLOPOS.COM - Ilustrasi gula (JIBI/Solopos/Reuters)

Solopos.com, MALANG Pembatasan pelepasan izin impor gula rafinasi diprediksi mendongkrak harga lelang gula kristal lokal di tingkat pabrik gula (PG).

Kepala Dinas Pertanian dan Perdagangan Kabupaten Malang Tomie Herawanto memprediksi kebijakan tersebut akan mendongkrak harga patokan produksi (HPP) gula menjadi Rp8.500/kg. “Harga lelang gula pekan lalu masih rendah, hanya Rp8.200-Rp8.300/kg,” papar Tomie di Malang, Selasa (12/8/2014).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebelumnya diberitakan, pasokan gula kristal rafinasi untuk industri makanan dan minuman kemungkinan bakal terancam setelah pemerintah memutuskan hanya melepas izin impor gula mentah sebesar 502.300 ton dari total sisa kuota sebesar 2014 sekitar 635.000 ton.

Menurut Tomie, yang perlu dilakukan pemerintah terkait dengan pengawasan terhadap realisasi impor gula rafinasi. Langkah itu dinilai perlu dilakukan sehingga realisasi tak justru jauh melebihi izin yang diberikan pemerintah sehingga berdampak meluber ke pasar bukan sebatas di industri.

Jika hal itu terjadi, papar dia, harga gula local oyomatis tergerus, terutama di tingkat lelang di PG karena stok komoditas tersebut berlimpah. Dia berharap, harga lelang gula kristal lokal segera dapat terangkat naik bersamaan dengan adanya dua kebijakan tersebut. Dengan begitu, petani tebu di Malang tetap akan antusias menanam komoditas tersebut serta PG di daerah tetap dapat beroperasi, masih mendapat pasokan bahan baku yang mencukupi.

Jika pun harga lelang gula lokal masih belum terdongkrak dalam waktu cepat, setidaknya menjelang tutup musim giling pada Oktober sudah dapat terangkat sehingga dapat meningkatkan moral petani untuk dapat menanam tebu. Harapan petani saat ini untuk memperoleh pendapatan yang tinggi tinggal tersisa pada tingginya angka rendemen tebu.

Tahun lalu, rendemen gula di Kabupaten Malang hanya mencapai 6,5 sedangkan tahun ini diharapkan bisa meningkat menjadi 8. Peluang rendemen yang tinggi pada musim giling tinggi masih ada karena musim tahun ini relatif lebih kering.

Sebelumnya Tomie pesimistis harga lelang gula bisa terangkat tahun ini dengan memperhatikan harga pada lelang di dua di PG, Krebet Baru dan Kebun Agung, anjlok sehingga berpotensi Asosiasi Petani Rakyat Indonesia (APTRI) tidak mampu membayar dana talangan bagi petani tebu yang menjadi peserta program tersebut.

Lelang gula di dua PG tersebut pada pekan lalu harganya hanya mencapai Rp8.100/kg, jauh harga patokan talangan sebesar Rp8.500/kg. Bahkan sebelum Lebaran, harga lelang tidak bisa terangkat, hanya mencapai Rp8.400/kg.

Padahal ekspetasi petani, harga lelang menjelang Lebaran 2014 bisa mencapai di atas Rp8.500/kg dengan kisaran di angka Rp9.000/kg.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya