SOLOPOS.COM - Ilustrasi harga daging ayam (Burhan Aris Nugraha/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Sejak pekan lalu harga daging ayam ras di pasar tradisional Solo terus turun. Meski begitu, hingga kini penjualan masih tetap sepi.

Salah seorang pedagang daging ayam ras di Pasar Legi Solo, Menik, menyampaikan penurunan harga terjadi secara bertahap hingga menyentuh angka Rp27.000 per kilogram (kg) dari sebelumnya Rp32.000. Menurut dia, penurunan harga memang biasa terjadi apabila mendekati Iduladha.

Promosi BI Rate Naik, BRI Tetap Optimistis Penyaluran Kredit Tumbuh Double Digit

Meskipun harga turun tapi penjualan justru semakin sepi karena daya beli berkurang. “Biasanya kalau membeli 2,5 kg turun menjadi 1 kg. Oleh karena itu, saya mengurangi stok dari biasanya 40 kg-45 kg menjadi 30 kg per hari. Kalau kondisi seperti ini terus, harga daging ayam bisa menyentuh sampai Rp24.000 per kg,” ungkap Menik di kios miliknya, Senin (29/9/2014).

Menik menyampaikan harga Rp24.000 per kg tersebut dinilai harga wajar. Menurut dia, harga selama ini memang kurang wajar karena sejak Lebaran lalu, harga daging ayam belum sepenuhnya pulih dan masih stabil tinggi.

Pedagang daging ayam di Pasar Gede, Harini, menuturkan saat ini pihaknya menjual daging ayam kisaran Rp27.000-Rp28.000 per kg. Pedagang lainnya, Tiningsih, mengatakan harga jual daging ayam ras saat ini sekitar Rp28.000 per kg. Akibatnya penjualan juga menurun terutama pembelian dari kalangan rumah tangga. Namun hal itu dinilai akan kembali naik minimal Rp1.000 per kg.

“Kalau mendekati Iduladha ini memang biasanya harga turun karena penjualan juga sangat kecil. Hal ini karena masyarakat biasanya lebih memilih membeli daging sapi. Harga biasanya akan kembali naik setelah Iduladha,” ujarnya.

Namun untuk harga daging ayam kampung, menurut dia, hingga saat ini masih tinggi, yakni kisaran Rp50.000-Rp70.000 per kg. pedagang di Pasar Gede lainnya, Warti, menyampaikan harga jual kali ini turun drastis, yakni Rp25.000 per kg untuk yang sudah langganan dan Rp27.000 per kg untuk eceran.

Dia mengatakan penjualan sepi ini akan terus terjadi hingga beberapa hari setelah Iduladha atau setelah daging kurban yang dimiliki masyarakat habis. Saat ini dia hanya memotong 10 ekor ayam per hari. Meski begitu, terkadang barang dagangan tersebut tidak habis terjual. Kalau pun terjual habis biasanya membutuhkan waktu yang lebih lama dari biasanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya