SOLOPOS.COM - Ilustrasi kenaikan harga telur (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Beberapa harga barang kebutuhan di Solo terus terkerek menjelang Ramadan terutama daging ayam dan telur ayam ras.

Salah seorang pedagang daging ayam di Pasar Legi, Solo, Menuk, mengatakan saat ini harga daging ayam menjadi Rp32.000/kilogram (kg) dari dua pekan lalu dihargai Rp28.000/kg. Akibatnya, jumlah stok pun dikurangi dari biasanya 40 kg-45 kg menjadi 30 kg-35kg per hari.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Penurunan tersebut, menurut dia karena pelanggan dari rumah makan juga mengurangi jumlah pembelian. Menurut dia, konsumen dari yang membeli lima kilogram kini hanya membeli tiga kilogram.

Dia menjelaskan pemilik rumah makan mengurangi pembelian karena tidak bisa menaikkan harga ayam yang sudah dimasak. Selain itu untuk masyarakat umum biasanya kalau mengetahui harga tinggi, batal membeli daging ayam dan mencari lauk lain yang lebih murah.

“Harga ini paling tinggi jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Sekarang meski belum Ramadan tapi harga daging ayam sudah melebihi Rp30.000/kg. Harga ini kemungkinan meningkat pada awal Bulan Puasa karena biasanya [awal Ramadan] memang naik,” ungkap Menuk saat ditemui Solopos.com, di tempat usahanya, Kamis (26/6/2014).

Menuk mengatakan selama ini pasokan daging ayam lancar dan tidak ada hambatan. Kenaikan harga daging ayam tersebut lebih dipicu karena mahalnya harga kutuk atau anak ayam. Oleh karena itu, saat sudah besar, ayam tersebut juga dijual dengan harga yang mahal. Pedagang ayam lainnya, Sakiyem, juga menuturkan hal yang sama. Pihaknya saat ini juga mengurangi jumlah stok menjadi 30 kg dari biasanya 40 kg-50 kg.

Minim Pasokan

Harga telur ayam ras juga naik menjadi Rp18.500 per kg dari sebelumnya Rp18.000. Pedagang barang kebutuhan pokok, Maryani, mengatakan harga telur terus merangkak naik setiap hari. Kenaikan tersebut dipicu memasuki Ramadan dan minimnya pasokan. Padahal di satu sisi permintaan telur tinggi karena maraknya pembuatan kue Lebaran.

Sementara harga tepung, menurut Maryani masih sama karena fluktuasi harga barang tersebut biasanya memang tidak mengikuti momen Ramadan dan Lebaran.

Dia juga mengatakan harga minyak goreng super juga naik dari Rp16.000 per kg menjadi Rp17.500 per kg. Sedangkan minyak goreng curah dan kemasan, saat ini harganya cenderung stabil. “Saat ini mi instan juga sudah naik Rp4.000 per kardusnya,” ujarnya.

Sedangkan harga bawang putih sinco, bawang putih kating, bawang merah dan cabai cenderung stabil bahkan beberapa di antaranya turun. Menurut pedagang bawang, Ny. Purwanto, penurunan harga terjadi karena sepinya pembeli sehingga dari produsen menurunkan harga. “Kalau hasil pertanian seperti ini, harganya bisa mengikuti pasar dengan mudah. Kalau sepi bisa turun tapi kalau ramai juga cepat naik,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya