SOLOPOS.COM - Ilustrasi bunga bank (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, JAKARTA–Bank Indonesia (BI) dinilai perlu segera menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin (bps) untuk mengantisipasi lonjakan inflasi pada semester kedua tahun ini.

Bank sentral Amerika Serikat (AS), the Fed, kembali menaikkan suku bunga secara agresif sebesar 75 bps pada FOMC bulan ini.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kebijakan tersebut sebagai respons terhadap inflasi AS yang terus meningkat, bahkan mencapai 8,6% pada Mei 2022.

The Fed memberi sinyal akan kembali menaikkan suku bunga pada FOMC mendatang, mempertimbangkan kondisi inflasi ke depan.

Ekspedisi Mudik 2024

Selain itu, suku bunga the Fed diperkirakan kemungkinan akan naik hingga mencapai level 3,4% pada 2022.

Baca Juga: Bank Indonesia Solo Fasilitasi Digitalisasi UMKM, Ini Targetnya

“Dalam jangka pendek, BI perlu segera menaikkan suku bunga 50 bps sebagai langkah pre-emptives hadapi tekanan inflasi di semester ke II/2022,” kata Ekonom dan Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira kepada Bisnis, Senin (20/6/2022).

Di samping merespons melalui kebijakan suku bunga dan Giro Wajib Minimum (GWM), Bhima menilai BI juga dapat meningkatkan rasio Loan to value (LtV), terutama LtV hijau guna mendorong permintaan properti yang berkelanjutan.

“Jadi ada program-program kreatif untuk dorong sisi permintaan dalam negeri,” jelasnya.

BI telah menaikkan GWM rupiah untuk bank umum konvensional dari 5% menjadi 6% pada 1 Juni 2022.

BI kembali menetapkan kenaikan GWM menjadi sebesar 7,5% pada 1 Juli 2022 dan menjadi 9% mulai 1 September 2022.

Baca Juga: Bank Indonesia Memprediksi Inflasi 2-4 Persen

Bhima menambahkan BI dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga harus berkoordinasi agar perbankan cepat melakukan transmisi penurunan suku bunga kredit sebelum era suku bunga rendah berakhir.

“Bunga yang masih rendah harus dimanfaatkan untuk pacu penyaluran kredit khususnya ke sektor produktif, misalnya pertanian, industri manufaktur, dan konstruksi,” kata Bhima.

Berita telah tayang di Bisnis.com berjudul Alarm Risiko Inflasi Menyala, BI Dinilai Perlu Segera Naikkan Suku Bunga 50 Basis Poin

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya