SOLOPOS.COM - Ilustrasi inflasi (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Inflasi Solo tak begitu terpengaruh dengan adanya pelemahan rupiah.

Solopos.com, SOLO — Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang menyentuh angka Rp14.000 dinilai tidak terlalu berpengaruh terhadap inflasi Solo.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hal ini karena inflasi biasanya dipengaruhi oleh fluktuasi harga volatile food atau bahan kebutuhan pokok yang sebagian besar dapat dipenuhi dalam negeri.

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Solo, Hendik Sudaryanto, mengatakan survei yang dilakukan oleh BI Solo menunjukkan pergerakan harga volatile food, administered prices, dan komoditas inti tidak terlalu tinggi.

Dia memprediksi inflasi bulan ini lebih rendah jika dibandingkan bulan lalu yang mencapai 0,96% akibat kenaikan harga saat Lebaran.

“Pengaruh kurs terhadap harga barang komoditas di Soloraya tidak terlalu tinggi. Bahkan kebanyakan barang komoditas utama merupakan produk lokal sehingga tidak terpengaruh dengan fluktuasi nilai tukar rupiah. Kami memprediksi inflasi bulan ini masih dalam batas yang normal, yakni 0,1%-0,5%,” ungkap Hendik kepada , Jumat (28/8/2015).

Meski begitu, dia menyampaikan perlu diwaspadai juga beberapa komoditas seperti telur ayam ras dan daging ayam ras berpotensi mengalami kenaikan harga. Menurut dia, kedua bahan pangan tersebut berpotensi naik karena bahan pembuat pakan ternak sebagian masih impor.

Walaupun ada kenaikan harga, dia menilai tidak akan langsung terjadi pada bulan ini sehingga tidak akan memberi tekanan terhadap inflasi Agustus.

“Inflasi Solo paling banyak disumbang oleh volatile food yang biasanya lebih dipengaruhi oleh pasokan dan distribusi serta administered prices atau harga yang ditentukan oleh pemerintah. Namun dua kelompok tersebut saat ini cenderung masih normal,” kata dia.

Sementara itu, berdasarkan pantauan di Pasar Legi, harga sejumlah komoditas naik, terutama produk impor, yakni bawang putih dan bawang bombay.

Pedagang bawang, Ny. Purwanto, mengatakan sejak dua pekan lalu harga bawang putih cenderung naik meski secara bertahap. Dia menyampaikan harga bawang putih saat ini adalah Rp21.500/kg dari Rp21.000/kg. Sedangkan bawang bombay naik dari Rp13.000/kg menjadi Rp20.000/kg.

“Akibat kenaikan harga ini, penjualan menurun karena masyarakat mulai mengurangi pembelian hingga mencapai setengah dari biasanya,” ujarnya saat ditemui di tempat usahanya.

Menurut dia, stok bawang putih dan bawang Bombay masih normal tapi distributor yang mengurangi langsung pasokan dari biasanya satu ton menjadi 0,75 ton untuk bawang putih dan bawang bombay sebanyak lima kuintal yang baru habis selama sepekan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya