SOLOPOS.COM - Ilustrasi inflasi atau deflasi. (academyft.com)

Inflasi Solo pada Januari 2016 0,52 persen, padahal Januari 2015 deflasi 0,2 persen.

Solopos.com, SOLO–Daging ayam ras menjadi penyumbang tertinggi yang menyebabkan inflasi Januari. Awal tahun ini Solo mengalami inflasi 0,52% padahal Januari tahun lalu mengalami deflasi 0,2%.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Solo, R. Bagus Rahmat Susanto, mengatakan kelompok bahan makanan mengalami perubahan harga 1,59% dan menyumbang inflasi sebanyak 0,32%, disusul kelompok perumahan yang menyumbang inflasi 0,18% dengan perubahan harga 0,75%. Inflasi Januari menempatkan Solo pada peringkat 41 dari 82 kota yang dihitung indeks harga konsumen (IHK).

Dia mengungkapkan kelompok administered price atau harga yang ditentukan pemerintah mampu mengerem laju inflasi bulan lalu. Hal ini karena adanya adjustment harga bahan bakar minyak (BBM), diantaranya premium, solar, pertamax, pertalite, hingga avtur.
Menurut dia, kelompok volatile menyumbang paling tinggi, yakni 0,36% dengan perubahan harga 2,21%. Sedangkan kelompok inti menyumbang inflasi 0,16% dengan perubahan harga 0,24%.

“Daging ayam ras menyumbang inflasi paling tinggi, yakni 0,17% karena selama empat pekan terus mengalami kenaikan harga yang memang terjadi sejak dua bulan terakhir. Kenaikan ini dipicu adanya kenaikan harga pakan,” ungkap Bagus di kantornya, Senin (1/2/2016).

Namun dia mengungkapkan di awal Februari ini ada kecenderungan harga daging ayam ras mulai menurun. Dia mengakui ada kenaikan harga daging sapi tapi tidak memberi dampak yang besar pada inflasi. Hal ini karena selain bobotnya yang kecil jika dibandingkan dengan daging ayam ras, juga disebabkan karena kenaikan harga baru terjadi pada pekan keempat.

Dia mengatakan kenaikan harga daging sapi dipicu wacana Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang dikenakan untuk sapi dan juga adanya pelemahan nilai tukar rupiah terhdap dolar AS. Meski pemerintah telah membatalkan penerapan PPN tapi hal ini tidak langsung menyebabkan adanya penyesuaian harga.

Lebih lanjut, dia mengatakan inflasi yang dialami Solo ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan nasional, yakni 0,51%. Hal ini juga menyebabkan Solo menempati urutan keempat dalam penghitungan inflasi di Jateng, setelah Cilacap, Tegal, dan Purwokerto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya