SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Harianjogja.com, BANTUL—Kenaikan harga kontrak rumah, tarif rumah sakit dan sejumlah kebutuhan memicu naiknya persentase inflasi Kota Jogja. Pada April 2014 angka inflasi mencapai 0,07%.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), J Bambang Kristianto mengatakan Kenaikan harga-harga mengakibatkan angka indeks harga konsumen (IHK) untuk empat kelompok mengalami kenaikan, seperti kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau naik 0,24%, kelompok kesehatan naik 1,12%, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga naik  0,20 % dan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar naik 0,42%,.

Promosi Pelaku Usaha Wanita Ini Akui Manfaat Nyata Pinjaman Ultra Mikro BRI Group

“Komoditas yang mengalami kenaikan harga sehingga memberikan andil terjadinya inflasi di antaranya kontrak rumah naik 2,63 persen dengan memberikan andil sebesar 0,08%. Selain itu, tarif rumah sakit dan susu untuk balita naik 2,48 persen dan 3,17 persen dengan masing-masing  memberikan andil sebesar 0,03 persen,” ungkap Bambang di kantornya, Jumat (2/5/2014).

Dari hasil pemantauan harga sepanjang April 2014 disimpulkan Jogja mengalami inflasi 0,07% dibandingkan angka indeks 111,08. Artinya, kondisi tersebut relatif lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang mencapai 111,00.

“Fakta tersebut menunjukkan laju inflasi pada April 2014 terhadap Desember 2013 menjadi 1,33 persen,” ujar Bambang.

Melimpahnya stok beras di akhir bulan Maret di Jogja juga berpengaruh pada terjadinya inflasi. Hal itu dikarenakan di wilayah DIY terjadi panen raya sehingga di beberapa pasar harga beras relatif turun dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya