SOLOPOS.COM - Ilustrasi inflasi (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Inflasi Jatim pada bulan Agustus 2015 terdongkrak biaya pendidikan.

Madiunpos.com, SURABAYA — Kenaikan biaya pendidikan mendongkrak inflasi di Jawa Timur pada bulan Agustus 2015 sebesar 0,36%. Karena Agustus merupakan awal tahun ajaran baru , sebagian masyarakat serentak membayar biaya-biaya iuran pendidikan.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Yang dimaksud biaya pendidikan adalah sekolah swasta, dan kebetulan Agustus merupakan awal tahun ajaran baru yang biasanya orang tua membayar iuran-iuran sekolah,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur Sairi Hasbullah dalam keterangan pers resmi tentang statistik yang diterima Kantor Berita Antara di Surabaya, Selasa (1/9/2015).

Lebih lanjut Sairi Hasbullah mengatakan berdasarkan data BPS Jatim pada Agustus 2015 dari tujuh kelompok pengeluaran, lima di antaranya mengalami inflasi dan dua kelompok pengeluaran mengalami deflasi. Disebutkannya pula, kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi tertinggi adalah kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 1,89%, sedangkan inflasi di kelompok bahan makanan sebesar 1,31%.

Dengan tingginya inflasi di sector biaya pendidikan, sambung Sairi, bisa diartikan masyarakat Jatim masih terbebani biaya tiap awal tahun ajaran baru, dan beban tersebut merata mulai di semua tingkatan pendidikan seperti SD, SMP dan SMA. Sementara untuk kelompok bahan makanan yang sering menjadi sorotan, Sairi menyebutkan komoditas yang menyebabkan inflasi yakni beras, telur ayam ras, cabai rawit dan daging ayam ras.

Untuk beras, kata Sairi disebabkan harga beras di sejumlah pasar kembali mengalami kenaikan karena prediksi musim kemarau yang berkepanjangan, hal ini membuat petani tidak banyak menjual hasil panen dan lebih menyimpan untuk mencukupi kebutuhan keluarga.

Inflasi Telur
Selanjutnya, untuk inflasi telur ayam ras disebabkan kenaikan harga, dan untuk komoditi cabai rawit dikarenakan adanya kenaikan harga yang disebabkan berkurangnya pasokan di pasaran, ditambah panen yang kurang berhasil dan tingginya permintaan dengan adanya musim hajatan.

“Ini juga mengakibatkan kenaikan harga bahan makanan, dan memicu kenaikan harga komoditi makanan antara lain nasi dengan lauk, soto dan sate,” ucapnya di Surabaya.

Ia menyebutkan, meski peningkatan inflasi tertinggi berada pada kelompok pendidikan namun andil terbesar masih pada kelompok bahan makanan sebesar 0,26 persen, sedangkan pendidikan rekreasi dan olahraga hanya sebesar 0,16%.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya