SOLOPOS.COM - Ilustrasi inflasi (JIBI/Solopos/Antara)

Inflasi Jateng diprediksi lebih rendah dari target.

Kanalsemarang.com, SEMARANG-Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Jawa Tengah memprediksi inflasi hingga akhir 2015 akan lebih rendah dari target yaitu empat (plus-minus) satu persen.

Promosi Direktur BRI Tinjau Operasional Layanan Libur Lebaran, Ini Hasilnya

“Prediksi ini didukung oleh relatif terkendalinya perkembangan harga dan pasokan komoditas strategis di Jawa Tengah,” kata Wakil Ketua TPID Jawa Tengah (Jateng) Iskandar Simorangkir di Semarang, Senin (30/11/2015).

Berdasarkan hasil riset perdagangan antarwilayah, lanjut dia, diketahui bahwa hasil produksi di Jateng banyak diperdagangkan ke luar daerah, khususnya terjadi di daerah sentra yang berada di perbatasan wilayah Jateng.

Selain itu, relatif panjangnya rantai distribusi dari produsen ke konsumen serta sistem logistik yang kurang memadai ditengarai menjadi penyebab utama tingginya disparitas harga antara daerah satu dengan yang lain.

Mempertimbangkan hal ini, untuk mengefisienkan rantai distribusi, sebagai langkah awal TPID Jateng sedang memfasilitasi kerja sama antara asosiasi dan paguyuban petani bawang merah di Brebes, Demak, dan Kendal dengan pedagang besar di Semarang.

”Diharapkan, ke depan pola kerja sama tersebut dapat dikembangkan untuk komoditas strategis lainnya,” kata Iskandar.

TPID, imbuh dia, juga berupaya mengintensifkan kerja sama dengan aparat penegak hukum untuk mengamankan distribusi pupuk bersubsidi, BBM bersubsidi, dan elpiji ukuran tabung 3 kg.

Upaya lain adalah mendorong optimalisasi peran Bulog sebagai lembaga yang tidak hanya terbatas pada pengamanan pasokan beras tetapi juga untuk komoditas strategis lainnya.

“Ini sesuai dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 71 tahun 2015 tentang penetapan dan penyimpanan barang kebutuhan pokok dan barang penting,” ujarnya seperti dikutip Antara.

Sementara itu, pada pertemuan TPIPD Jateng beberapa waktu lalu telah merumuskan beberapa rekomendasi salah satunya memfasilitasi penyediaan pasokan melalui kerja sama perdagangan antara daerah hingga realisasi business to business.

Selain itu, memfokuskan bantuan pemerintah pada pemanfaatan teknologi pascapanen, terutama bagi komoditas yang selama ini masih sering menjadi penyumbang utama inflasi di Jateng.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya