SOLOPOS.COM - Ilustrasi inflasi Jateng. (JIBI/Semarangpos.com/Imam Yuda Saputra)

Inflasi di Jawa Tengah (Jateng) pada tahun 2016 diklaim lebih rendah dari tahun sebelumnya.

Semarangpos.com, SEMARANG – Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah (Jateng) mengklaim Tim Pemantau Inflasi Daerah dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng berhasil menekan laju inflasi di wilayah ini selama 2016. Sebagai bukti kalim itu dipaparkan laju inflasi di Jateng pada tahun 2016 lebih rendah dibanding tahun sebelumnya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala BPS Jateng, Margo Yuwono, menyebutkan laju inflasi di Jateng 2016 sebesar 2,36% atau lebih rendah dibandingkan inflasi yang terjadi di tahun 2015, yakni sebesar 2,73%. Inflasi di Jateng itu juga lebih rendah dibanding inflasi yang terjadi secara keseluruhan di tingkat nasional pada 2016, yakni sebesar 3,02%.

“Inflasi di Bulan Desember 2016 juga mengalami penurunan dibanding November 2016. Pada Desember 2016, inflasi yang terjadi di Jateng berada di level 0,21% dengan IHK [Indeks Harga Konsumen] sebesar 124,71. Inflasi itu lebih rendah dibanding yang terjadi di Bulan November 2016 sebesar 0,56% dengan IHK 124,45,” ujar Margo dalam paparan di Aula Lantai V Gedung BPS Jateng, Jl. Pahlawan No. 6, Semarang, Selasa (3/1/2016).

Margo mengatakan penyebab inflasi Desember 2016 adalah kenaikan harga yang ditunjukkan dengan kenaikan indeks pada kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,66%. Diikuti kelompok kesehatan sebesar 0,30%, kelompok bahan makanan sebesar 0,23%, kelompok makanan jadi, minuman, roko, dan tembakau, serta perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar, yang masing-masing sebesar 0,16%.

“Sementara untuk deflasi yang disebabkan penurunan harga ditunjukkan pada penurunan indeks harga pada kelompok sandang sebesar 0,44% dan kelompok pendidikan, rekreasi, serta olahraga sebesar 0,04%,” imbuh Margo.

Sementara itu, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Jateng, Samiran, menyebutkan rendahnya inflasi di Jateng selama 2016 tak terlepas dari keberhasilan Pemprov Jateng dan TPID Jateng dalam menekan laju inflasi di wilayahnya. “Mereka cukup berhasil dalam menekan harga-harga kebutuhan pokok di wilayahnya. Itu yang menyebabkan inflasi terkendali,” beber Samiran.

Samiran juga menyebutkan penyebab inflasi dari tahun ke tahun di Jateng hampir selalu sama, yakni kenaikan harga komoditas, seperti telur ayam, cabai rawit, bensin, tarif pulsa telepon seluler, dan kubis. “Untuk cabai rawit, kami perhatikan dari tahun ke tahun selalu menjadi penyebab inflasi di Jateng. Terutama saat akhir tahun, seperti pada bulan Oktober, November, dan Desember. Mungkin dipengaruhi terbatasnya suplai cabai di Jateng sehingga harganya mengalami kenaikan dan menyebabkan inflasi,” beber Samiran.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya