SOLOPOS.COM - Ilustrasi Logo Bank Indonesia. (Istimewa)

Menurunnya tekanan inflasi sejalan dengan kembali normalnya konsumsi

Harianjogja.com, JOGJA-Sesuai Berita Resmi Statistik (BRS) yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), inflasi DIY pada Januari 2018 tercatat 0,55% (mtm) atau 3,50% (yoy), lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya (0,90% mtm) dan pencapaian nasional sebesar 0,62% (mtm).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) DIY Budi Hanoto menjelaskan, inflasi tersebut juga tercatat lebih rendah dibandingkan rata-rata inflasi Januari lima tahun terakhir sebesar 0,78% (mtm). Menurunnya tekanan inflasi sejalan dengan kembali normalnya konsumsi dan kunjungan wisatawan pasca peak season libur Natal dan Tahun Baru.

“Hal ini tercermin dari menurunnya tekanan inflasi volatile food dan administered prices, sementara kelompok inti masih memberikan andil terhadap peningkatan inflasi,” papar dia dalam rilis yang diterima Harianjogja.com, Jumat (2/2/2018).

Berdasarkan disagregasinya, kelompok volatile food mengalami inflasi 2,03% (mtm) dengan andil 0,34% (mtm) pada Januari 2018, menurun dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 3,91% (mtm). Pencapaian tersebut juga lebih rendah dibandingkan rata-rata historis Januari dalam lima tahun terakhir yaitu 2,58% (mtm).

Koreksi harga telur ayam ras dan bawang merah menahan tekanan laju inflasi volatile food lebih dalam. Kembali normalnya produktivitas ayam petelur (layer) pascawabah virus H9N2, mendorong penurunan harga telur ayam ras di level Rp22.000,-/kg pada Januari 2018.

Disamping itu, melimpahnya pasokan dan kelancaran distribusi bawang merah memberikan kontribusi pada penurunan inflasi volatile food. Di sisi lain, harga komoditas beras dan cabai rawit masih mengalami kenaikan masing-masing dengan tingkat inflasi 4,42% dan 44,79%.

Kelompok administered prices tercatat inflasi 0,42% (mtm) dengan andil sebesar 0,08% (mtm) pada Januari 2018, menurun dibandingkan inflasi bulan sebelumnya sebesar 1,12% (mtm). Penurunan tekanan inflasi dipengaruhi tarif kereta api yang tercatat deflasi sebesar 10,12% (mtm), sejalan dengan berangsur normalnya kunjungan wisatawan pasca peak season libur Natal dan Tahun Baru.

Walaupun demikian, penurunan inflasi tersebut masih tertahan oleh kenaikan tarif angkutan udara yang tercatat 5,76% (mtm) dan bensin 0,54% (mtm). Masih tingginya tarif angkutan udara dipengaruhi oleh musim liburan yang masih berlangsung hingga minggu ke-II Januari 2018, sehingga permintaan masyarakat masih cukup tinggi dan mendorong maskapai untuk menetapkan harga pada level batas atas.

Di sisi lain, inflasi inti tercatat mengalami peningkatan inflasi sebesar 0,22% (mtm), lebih tinggi dibandingkan 0,09% (mtm) pada bulan sebelumnya. Meningkatnya tekanan inflasi inti didorong oleh peningkatan inflasi upah pembantu rumah tangga, tukang bukan mandor dan emas perhiasan, dengan inflasi masing-masing sebesar 1,22% (mtm), 1,13% (mtm) dan 2,01% (mtm).

Periode awal tahun menjadi momentum bagi peningkatan upah pekerja yang mempengaruhi dalamnya tekanan inflasi upah pembantu rumah tangga dan tukang bukan mandor pada Januari 2018. “Sementara itu, tingginya harga emas perhiasan pada periode Januari 2018 sejalan dengan pergerakan harga emas dunia yang berada dalam tren meningkat,” ungkap dia.

Berbagai upaya telah dilakukan BI DIY bersama dengan Pemerintah Daerah DIY untuk memperkuat sinergi dan koordinasi. Tujuannya, untuk menjaga stabilisasi harga di DIY. Upaya itu antara lain rapat koordinasi di berbagai level baik dengan TPID Provinsi maupun Kabupaten/Kota, operasi pasar beras oleh Bulog DIY bekerja sama dengan Disperindag dan Satgas Pangan.

Dilakukan pula program menjaga ekspektasi inflasi seperti melalui bazar pasar murah beras oleh Toko Tani Indonesia (BKPP DIY), serangkaian Focus Group Discussion dengan pelaku usaha maupun Dinas/Instansi terkait, serta koordinasi dengan Koppasindo dalam upaya meningkatkan efisiensi tata niaga pangan di DIY.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya