SOLOPOS.COM - Ilustrasi inflasi (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Inflasi DIY diperkirakan meningkat pada akhir tahun dengan adanya perayaan Natal dan tahun baru

Harianjogja.com, JOGJA- Tim Pengendali Inflasi Daerah Istimewa Yogyakarta memperkirakan laju inflasi selama Desember 2015 yang bersamaan dengan perayaan Natal dan Tahun Baru 2016 akan mengalami peningkatan dibanding bulan sebelumnya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Laju inflasi selama Natal dan tahun baru memang masih akan mengalami tekanan dibanding bulan sebelumnya,” kata Ketua II Tim Pengandali Inflasi Daerah (TPID) DIY Arief Budi Santoso di Kantor Kepatihan, Jogja, Rabu (23/12/2015).

Ekspedisi Mudik 2024

Menurut dia, tekanan laju inflasi selama perayaan Natal dan Tahun Baru dipengaruhi beberapa faktor, antara lain kemungkinan kenaikan komoditas pokok, tarif angkutan udara dan kereta api, serta kenaikan tarif listrik.

Karena itu, dia memperkirakan inflasi pada Desember 2015 masih akan lebih tinggi jika dibandingkan inflasi pada November 2015 yang ada di kisaran 0,13 persen.

Meski demikian, menurut Arief, laju inflasi pada Natal 2015 diperkirakan masih lebih rendah jika dibandingkan inflasi pada Lebaran Juli 2015 yang ada di kisaran 0,36 persen.

“Inflasi tidak sebesar Lebaran karena kemungkinan kenaikan harga komoditas tidak disebabkan kurangnya stok atau tingginya permintaan masyarakat,” kata dia, seperti dikutip dari Antara.

Menurut dia, kemungkinan kenaikan berbagai komoditas akan lebih banyak dipengaruhi pihak produsen yang memanfaatkan momentum Natal dan Tahun Baru, sebab dari sisi persediaan barang seluruhnya mencukupi.

Sesuai data dari Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan (BKPP) DIY secara umum stok kebutuhan pokok dai DIY pada Desember 2015 mencukupi bahkan cenderung surplus.

Beberapa kebutuhan pokok itu di antaranya bawang merah dengan persediaan mencapai 8.659 ton sementara kebutuhan masyarakat hanya mencapai 579 ton, stok daging sapi mencapai 33.000 ton sementara kebutuhan hanya di kisaran 391 ton.

Sementara persediaan beras di Gudang Bulog DIY masih mencapai 18.000 ton yang diperkirakan mampu mencukupi kebutuhan masyarakat hingga April 2016.

“Sehingga kami harapkan bagi para distributor agar dapat memasang harga dengan target keuntungan yang wajar,” kata Arief.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya