SOLOPOS.COM - Ilustrasi inflasi (Solopos Dok)

Harianjogja.com, KUDUS-Tingkat inflasi di Kabupaten Kudus, Jateng, pada Juli 2014 tercatat sebesar 0,81 persen atau lebih tinggi dibanding dengan tingkat inflasi Jawa Tengah pada bulan yang sama sebesar 0,72 persen.

“Jika dibandingkan dengan tingkat inflasi nasional, Kudus memang masih lebih rendah karena inflasi tingkat nasional mencapai 0,93 persen,” kata Kepala Badan Pusat Statisitik (BPS) Kabupaten Kudus, Endang Tri Wahyuningsih, di Kudus, Selasa (5/8/2014).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dari enam kota Survei Biaya Hidup (SBH) di Jateng, kata dia, semuanya mengalami inflasi, sedangkan Kota Kudus menempati urutan ketiga yang memiliki tingkat inflasi tertinggi.

Kota SBH yang mengalami inflasi tertinggi, yakni Kota Cilacap sebesar 1,33 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 116,38, diikuti Kota Purwokerto sebesar 0,82 persen dengan IHK sebesar 112,82, Kota Kudus sebesar 0,81 persen dengan IHK sebesar 118,43, dan Kota Tegal sebesar 0,79 persen dengan IHK sebesar 109,81.

Sementara tingkat inflasi di Kota Semarang sebesar 0,62 persen dengan IHK sebesar 112,85 dan inflasi terendah di Kota Surakarta sebesar 0,59 persen dengan IHK sebesar 111,43.

Ia mengatakan, inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks beberapa kelompok komoditas.

Di antaranya, kelompok bahan makanan 1,13 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,25 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,22 persen dan kelompok sandang 2,40 persen.

Sementara kelompok kesehatan, kata dia, mencapai 2,14 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,97 persen, serta kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,66 persen.

Komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terhadap inflasi, kata dia, berupa komoditas tas sekolah, daging ayam ras, kangkung, rokok kretek filter, dan udang basah.

Sementara komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terjadinya deflasi, yakni kopi bubuk, bayam, cabai merah, kacang panjang, beras dan gula pasir.

Perkembangan harga berbagai komoditas pada Juli 2014, kata dia, secara umum mengalami kenaikan.

Di antaranya, terjadinya kenaikan harga tas sekolah, tarif rumah sakit, daging ayam ras, kangkung, angkutan dalam kota, udang basah, rokok kretek filter, dan tarif angkutan antarkota.

Laju inflasi tahun kalender (Januari-Juli 2014) sebesar 3,58 persen, sedangkan laju inflasi “year on year” (Juli 2014 terhadap Juli 2013) sebesar 7,27 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya