SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)–Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Solo memprediksi inflasi Desember 2010 berada pada kisaran 0,5% plus minus 0,2%, atau lebih besar dari inflasi November yang tercatat 0,47% month to month (mtm).

Demikian disampaikan Wakil Ketua Tim Teknis TPID Kota Solo, Asih Widodo, kepada Espos, Selasa (28/12). Asih mengatakan, peningkatan inflasi terutama bersumber dari kelompok volatile food yang disebabkan gangguan pasokan akibat menurunnya produksi sesuai siklusnya dan gangguan distribusi akibat kendala cuaca.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Kenaikan harga cabai dipastikan akan memberikan tekanan inflasi yang cukup besar di bulan Desember ini,” tutur Asih.

Seperti diketahui, harga cabai di pasar tradisional Kota Solo terus mengalami kenaikan. Awal pekan ini, harga cabai rawit merah tembus Rp 58.000 per kilogram.

Sementara, cabai merah besar naik lagi dari Rp 35.000 per kg menjadi Rp 38.000 per kilogram. Cabai hijau juga tembus Rp 40.000 per kilogram.

“Untuk mengatasi gejolak harga, bantuan bibit cabai diharapkan segera direalisasikan pada tahun 2011 dalam program pemanfaatan pekarangan,” ujar Asih.

Ditambahkannya, bencana Gunung Merapi masih berpengaruh terutama terhadap harga sayur-sayuran. Selain itu, barang dan jasa yang harganya naik pada Desember ini antara lain, beras, minyak goreng, telur ayam ras, cabai merah, cabai rawit, rokok, pertamax, airport tax, semen, sandang, obat-obatan dan pasir.

“Untuk mengendalikan harga beras, di samping raskin diharapkan dapat dianggarkan melalui APBD melalui program untuk keluarga miskin dengan beras premium.”

haw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya