Harianjogja.com, JOGJA–Desember 2013, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengalami inflasi 0,17% angka ini turun dari dari bulan lalu sebesar 0,20%. Tingkat kemiskinan juga turun 0,40 poin.
Sedangkan laju inflasi DIY year on year (indeks harga konsumen Desember 2013 terhadap indeks Desember 2012) sebesar 7,32%. Angka ini lebih rendah dibanding laju inflasi nasional year on year sebesar 8,38%.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Kabid Distribusi Statistik, Badan Pusat Statistik DIY, Haryana mengatakan inflasi tinggi terjadi pada harga sayuran di pasaran. Pasalnya harga sayuran melonjak cukup signifikan pada akhir 2013 ini.
“Beberapa jenis sayuran menjadi faktor dominan yang menyebabkan terjadinya inflasi pada bulan Desember 2013. Selain itu kelompok sandang juga memicu adanya inflasi yang cukup tinggi,” kata Haryana, di BPS DIY, Kamis (2/1/2013).
Haryana menambahkan, Inflasi sebesar 0,17%, dengan angka indeks 145,65 relatif lebih tinggi bila dibandingkan dengan angka indeks pada Bulan November 2013 yang sudah mencapai 145,41.
Komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya inflasi yakni bahan bakar rumah tangga dan jeruk yang naik 2,54% dan 7,78%. Masing-masing memberikan andil inflasi sebesar 0,07%.
Sementara persentase kemiskinan di DIY juga turun meski tak banyak. Kabid Statistik Sosial BPS DIY, Rachmawati mengatakan penurunan kemiskinan di DIY sejak Maret 2013 hingga September 2013 hanya mencapai 0,40%.
Namun jika dilihat secara keseluruhan dalam setahun angka kemiskinan di DIY turun cukup drastis. Dari 15,88% pada September 2012, pada bulan yang sama pada 2013 tingkat kemiskinan turun menjadi 15,03%.
“Penurunan presentase kemiskinan sudah mencapai 0,88% pada setahun terakhir. Ini cukup signifikan dan bisa terus ditekan,” kata Rachmawati.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
