SOLOPOS.COM - Para pekerja membangun pabrik kayu lapis di Dusun Ngadirejo Wetan, Pondok, Ngadirojo, Wonogiri, Selasa (15/11/2016). (Rudi Hartono/JIBI/Solopos)

Industri Wonogiri, satu lagi pabrik akan berdiri di Wonogiri, yakni pabrik tripleks di Ngadirojo

Solopos.com, WONOGIRI — Pabrik plywood atau kayu lapis seluas 4.500 meter persegi sedang dibangun di Dusun Ngadirejo Wetan RT 001/RW 012, Desa Pojok, Ngadirojo, Wonogiri.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kawasan itu diharapkan bisa menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru. Kepala Desa (Kades) Pojok, Sadikan, saat ditemui Solopos.com di kantornya, Selasa (15/11/2016), menyampaikan otoritas perusahaan sudah menyosialisasikan rencana pembangunan itu pabrik kepada warga bersama pemerintah desa, kecamatan, dan Polsek, awal pekan lalu.

Informasi yang dia peroleh, pabrik yang akan didirikan merupakan pabrik pembuatan kayu lapis/tripleks. Namun, pada tahun bertama perusahaan akan membuat produk setengah jadi terlebih dahulu.

Ekspedisi Mudik 2024

Setelah tahun ketiga dan selanjutnya perusahaan meningkatkan produksi. Warga menyetujui rencana pendirian pabrik karena perusahaan menyepakati sejumlah permintaan, seperti akan mempekerjakan warga, mengupayakan asap pabrik tidak mengganggu, dan memperbaiki jalan jika ada kerusakan akibat dilalui kendaraan berat.

Selain itu perusahaan juga menyetujui syarat warga yang meminta perusahaan memberi kas rukun tetangga (RT). Ihwal upaya agar uap pabrik tidak mencemari lingkungan sekitar, perusahaan akan membangun cerobong asap setinggi 30 meter sehingga asap yang dikeluarkan bisa langsung terbawa angin ke atas.

“Setelah musyawarah warga setuju karena pendirian pabrik dipandang akan memberi dampak positif. Harapannya ekonomi warga nantinya bisa meningkat,” ucap Sadikan.

Sebagai awalan perusahaan menjanjikan akan merekrut 100 karyawan yang sebagian besar warga sekitar melalui tes. Setelah berkembang perusahaan merencanakan akan merekrut 200 karyawan baik dari warga sekitar maupun dari luar kecamatan maupun luar daerah.

Kondisi tersebut menjadi peluang. Warga bisa membuka tempat indekos, warung kelontong, warung makan, atau tempat parkir.

Kendati demikian warga dan pemerintah desa akan memonitor pendirian dan pengoperasian pabrik. Hal itu untuk memastikan perusahaan menepati janjinya.

Saat ditanya nilai investasi yang ditanamkan, Kades tidak tahu karena perusahaan tak menyampaikannya. “Proyek fisik sudah dimulai awal pekan ini,” tutup dia.

Camat Ngadirojo, Agus Hendradi, mengaku sudah berpesan kepada pemilik perusahaan agar tidak mengoperasikan pabrik sebelum semua izin lengkap. Saat ini perusahaan sedang mengurus perizinan.

Dia tidak tahu pabrik kapan beroperasi karena pembahasan saat sosialisasi tidak mengarah pada hal tersebut. Pantauan Solopos.com di lahan pembangunan pabrik, puluhan pekerja beraktivitas.

Kegiatan terbagi menjadi tiga bagian. Mandor proyek, Sardi, mengatakan pabrik berdiri di lahan seluas 4.500 meter persegi.

Pembangunan ditarget rampung akhir 2017. Saat ditanya nama pabrik dan hal lainnya, dia tidak tahu. Saat Espos hendak mewawancara otoritas perusahaan, yang bersangkutan tidak berada di tempat. Informasi yang dihimpun Solopos.com, pabrik itu milik PT Wana Arta Abadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya