SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Bisnis Indonesia/Rachman)

Solopos.com, SEMARANG – Kementerian Perindustrian menyatakan pangsa pasar industri tekstil dan produk tekstil saat ini sekitar 2% dari pasar tekstil dunia.

Menteri Perindustrian Saleh Husin menyatakan peluang pasar ekspor untuk TPT masih sangat besar. Kesempatan itu, kata dia, mestinya dapat memacu kapasitas produksi tekstil untuk memenuhi pasar dunia.

Promosi Apresiasi dan Berdayakan AgenBRILink, BRI Bagikan Hadiah Mobil serta Emas

“Peluangnya sangat terbuka bagi industri TPT yang mampu menghasilkan produk dengan kualitas tinggi, desain yang up to date dan kemampuan pasok yang cepat,” ujarnya dalam acara Pembukaan dan Pelepasan Peserta Pelatihan Keterampilan SDM Industri di Balai Pengembangan SDM dan Produk IKM di Semarang, Selasa (18/11/2014).

Ketua Asosiasi Perstektilan Indonesia atau API pusat Ade Sudrajat memaparkan industri TPT di Indonesia saat ini membutuhkan tenaga kerja sekitar 200.000 orang. Oleh karena itu, API mendorong pemerintah dan stakeholder berupaya memberikan pelatihan menjahit dengan tenaga ahli di bidangnya.

“Potensi Jawa Tengah untuk industri TPT cukup bagus karena banyak industri dari Jabodetabek yang relokasi ke sini,” ujarnya.

Ade memaparkan Jateng saat ini sedang membangun kawasan industri yang berada di Kendal dan Boyolali. Dari dua kawasan itu, saat ini yang dimanfaatkan untuk industri TPT yakni Boyolali.

“Ke depan, Kawasan Industri Kendal akan terisi industri tekstil dan logam,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya