SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Industri Perhotelan Indonesia diprediksi lebih cerah pada 2016 mendatang.

Madiunpos.com, MALANG — Bisnis perhotelan pada tahun 2016 mendatang diproyeksikan tumbuh lebih baik karena dipicu perbaikan perekonomian nasional bila dibandingkan tahun 2015 ini.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Director Business Development & Director Sales Marketing PT Sahid Hotel Management & Concultant Vivi Herlambang mengatakan pertumbuhan ekonomi diperkirakan lebih baik pada 2016 bila dibandingkan 2015 tahun ini. Hal itu dikarena ada stimulasi berupa belanja pembangunan dari pemerintah.

APBN dan APBD  diprediksi sudah banyak direalisasikan pada awal tahun. “Kalau tahun ini kan belanja pembangunannya telat sehingga kurang bisa mendorong pertumbuhan ekonomi pada semester I/2015,” ujarnya di sela-sela peringatan HUT ke-28 Hotel Sahid Montana Malang, Senin (21/12/2015).

Tahun 2015 ini, baru setelah Lebaran, bisnis perhotelan menggeliat. Hal itu ditandai dengan mulai banyaknya realisasi belanja pemerintah di samping telah dicabutnya ketentuan bagi PNS menggelar rapat di hotel.

Dengan sudah direalisasikan belanja pembangunan pada awal tahun, maka perekonomian diyakini Vivbi Herlambang bisa didorong berkembang pada sejak periode tersebut. Dampaknya bagi industri perhotelan, imbuh dia, tingkat hunian akan terdorong naik karena adanya aktifitas ekonomi otomatis meningkatkan permintaan terhadap kamar hotel.

Karena itulah, industri perhotelan terutama pada penjualan MICE (Meeting, Incentive, Conference, and Exhibition) akan meningkat permintaanya. Di hotel yang dioperasikan grup Sahid, MICE diperkirakan mendominasi penjualan.

Okupansi Naik 20%
Manajer Umum Sahid Montana dan Sahid Montana Dua Malang Slamet Sudiharto, menegaskan tahun 2016 mendatang ditargetkan mencapai 60% atau naik 20% dari tingkat okupansi sepanjang 2015 yang diperkirakan mencapai 40%. Sedangkan untuk pendapatan diperkirakan bisa tumbuh sekitar 10%. Pendapatan akan didorong pula lewat penjualan food & beverage.

Manager Marketing Sahid Montana dan Sahid Montana Dua Malang Adi Prasetyono menambahkan tingat hunian hanya mencapai itu karena sampai dengan sebelum Lebaran tingkat hunian anjlok. Bahkan tingkat hunian hotel pada periode tersebut hanya mencapai 20%. Dengan telah dicabutnya larangan bagi PNS menggelar rapat di hotel dan sudah banyaknya realisasi belanja pemerintah, permintaan terhadap hotel akan tinggi.

Terdongkrak Libur
Menurut Slamet, yang juga Sekretaris Perhimpunan Hotel dan Restoran Seluruh Indonesia (PHRI) Malang itu, tingkat hunian hotel di Malang terdongkrak karena tingginya permintaan hotel pada libur sekolah, Natal, dan Tahun Baru. Libur panjang akhir tahun sebenarnya telah dimulai pada 18 Desember bersamaan dengan libur sekolah dan berakhir hingga 1 Januari 2016.

Dengan rentang libur yang panjang, maka orang akan memanfaatkan untuk berlibur sehingga permintaan hotel di kota tujuan wisata otomatis terdongkrak. Sampai saat ini, tingkat pemesanan kamar hotel-hotel di Malang sudah mencapai 80%.Bahkan di Sahid Montana sudah mencapai 90%. Dengan demikian, nanti pada hari H diperkirakan tingkat hunian di Sahid Montana Malang bisa mencapai 100%.“Tinggal lima kamar. Tidak sulit untuk menjualnya,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya