SOLOPOS.COM - Pengunjung melihat-lihat mobil yang dipajang di pameran otomotif di Solo Paragon Life Style Mall, Solo, Kamis (18/7). Kalangan pengusaha dealer otomotif genjot penjualan dengan menawarkan berbagai program promo selama Bulan Ramadhan.

Rupiah melemah membuat industri otomotif di Solo terancam terpuruk.

Solopos.com, SOLO — Bisnis otomotif dinilai akan makin terpuruk dengan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Padahal tanpa ada pelemahan nilai rupiah, penjualan otomotif pada tahun ini telah turun 20%-30% jika dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketua Masyarakat Otomotif Surakarta (Most), Ibnu M. Sahoer, menyampaikan masih banyak komponen otomotif, terutama mobil yang impor. Oleh karena itu, pelemahan nilai tukar ini sangat mempengaruhi harga jual. Menurut dia, dampak yang paling besar adalah untuk mobil mewah dan completely built up (CBU). Namun untuk low cost green car (LCGC) tidak banyak terpengaruh karena kebanyakan komponen yang dipakai merupakan produk lokal.

“Tanpa adanya pelemahan rupiah, penjualan sudah turun 20%-30% secara nasional. Pelemahan rupiah ini akan semakin memukul industri otomotif,” ungkapnya kepada Solopos.com, Selasa (25/8/2015).

Ekspedisi Mudik 2024

Manager Operasional Nasmoco Wilayah Selatan, Agus Partono, menyampaikan belum ada kenaikan harga akibat melemahnya nilai tukar rupiah yang mencapai lebih dari Rp14.000/dolar AS. Dia mengaku Nasmoco masih mempertahankan harga lama karena sudah banyak konten lokal yang digunakan, terutama Avanza, Agya, dan Kijang Innova.

Apalagi saat ini daya beli masyarakat sedang turun sehingga kenaikan harga dinilai hanya akan semakin menurunkan penjualan. Dia menjelaskan kondisi yang ekonomi yang lesu ini memaksa Nasmoco untuk merevisi target penjualan sekitar 15% hingga akhir tahun. Oleh karena itu, pihaknya terus menghadirkan promo dan memberikan gift menarik untuk menggaet konsumen.

“Harga Grand New Avanza naik jika dibandingkan sebelumnya. Namun kenaikan tersebut dipengaruhi oleh perubahan mesin, teknologi, dan fasilitas yang digunakan saat ini, bukan karena nilai tukar rupiah,” terangnya.

Sales Manager Honda Bintang Solo Baru, Arif Andi Wihatmanto, menyampaikan pelemahan rupiah yang terus terjadi memberi dampak pada kenaikan harga mobil yang terjadi mulai pertengahan bulan lalu. Dia mengatakan kenaikan harga bervariasi, yakni Rp3 juta dan Rp5 juta per unit karena banyak komponen yang impor.

“LCGC masih saat ini harga masih sama. Kalau mobil murah ini ada kontrak harga yang berlaku selama satu tahun sehingga meski rupiah melemah, gharga LCGC masih tetap sama,” terang Andi.

Dia menyampaikan pada bulan ini, penjualan turun sekitar 10% jika dibandingkan bulan sebelumnya. Andi menyampaikan secara nasional strategi yang digunakan untuk mempertahankan pasar adalah dengan penyegaran pasar, seperti facelift atau mengeluarkan produk special edition.

Namun untuk dealer, dia mengatakan ada bermacam program menarik, seperti down payment (DP) ringan (20%) dan bunga ringan. Selain itu, Honda juga mengembangkan penjualan kredit dengan menyasar kalangan menengah yang memiliki fix income, yakni PNS dan karyawan swasta. Hal ini karena biasanya kalangan tersebut lebih berani untuk mengajukan kredit.

“Kalau kondisi ekonomi sedang lesu, biasanya konsumen membeli secara tunai [55%-60%] tapi kalau ekonomi baik malah lebih banyak membeli secara kredit [60%]. Oleh karena itu, belum ada revisi target, yakni 3.000an unit pada tahun ini dan sudah tercapai 1.700 unit-1.800 unit,” terangnya.

Sementara itu, Yamaha sampai saat ini masih mempertahankan harga lama. General Manager (GM) Marketing Sumber Baru Rejeki (SBR), Verry Kurniawan, mengatakan penjualan berkurang karena menurunnya daya beli masyarakat, bukan karena pelemahan rupiah. Menurut dia, menguatnya dolar AS tidak berimbas banyak karena semua produk Yamaha dirakit di Indonesia dan banyak menggunakan komponen lokal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya