INDUSTRI OTOMOTIF: Ambil Alih Mitsubishi, Nissan Gelontorkan Rp29 Triliun

Industri otomotif Mitsubishi saham terbesarnya kini dikuasai Nissan.

Solopos.com, YOKOHAMA – Nissan Motor Corp dalam jumpa pers dadakan yang digelar di markasnya di Yokohama, Jepang mengumumkan telah memutuskan untuk mengambil alih industri otomotif Mitsubishi Motor Corp.

Promosi Yos Sudarso Gugur di Laut Aru, Misi Gagal yang Memicu Ketegangan AU dan AL

Nissan, sebagaimana dilansir laman Automotive News, Kamis (12/5/2016), menyatakan telah mengambil alih saham Mitsubishi sebesar 34 persen dengan nilai US$2,2 miliar atau sekitar Rp29,3 triliun sekaligus menjadikannya sebagai penguasa saham terbesar.

Kesepakatan itu merupakan angin segar bagi Mitsubishi yang sahamnya sudah anjlok 43 persen sejak 19 April lalu menyusul terkuaknya skandal manipulasi yang dilakukan salah satu raksasa industri otomotif itu pada sejumlah mobil produksinya.

CEO Nissan Carlos Ghosn mengatakan pembelian saham itu merupakan solusi win-win bagi kedua perusahaan. Tetapi tidak menutup kemungkinan jumlah saham yang dibeli Nissan itu masih akan bertambah.

Ghosn juga akan mencalonkan tiga wakilnya untuk menempati jajaran eksekutif Mitsubishi. Dengan dikuasainya Si Tiga Berlian, maka Nissan akan diuntungkan dalam banyak hal termasuk berbagi platform mobil dan ambil alih teknologi.

“Kami percaya dapat membantu, mendukung, dan tumbuh bersama, lebih baik daripada jika Mitsubishi melakukan ini sendiri,” ungkap Ghosn.

Sementara Chairman Mitsubishi, Osamu Masuko yang duduk mendampingi Ghosn dalam kesempatan itu mengatakan pihaknya menyambut baik keputusan yang dibuat Nissan. Seperti sebelumnya, ia juga meminta maaf atas skandal yang dilakukan perusahaannya.

Sebelumnya, Mitsubishi mengakui telah memanipulasi uji bahan bakar pada empat model mobil city car 660 cc produksinya. Skandal itu membuat industri otomotif Mitsubishi terpuruk dan kehilangan keuntungan karena investor cemas atas biaya kompensasi yang akan muncul di kemudian hari.