SOLOPOS.COM - GKR Hayu ketika memberikan sambutan dalam peluncuran JCA di Black Canyon Coffee, Babarsari, Sleman, Rabu (19/8/2015). (Harian Jogja/Kusnul Isti Qomah)

Industri Kreatif Jogja punya wadah, yang salah satunya akan membahas harga karya

Harianjogja.com, SLEMAN—Jogja Creative Association (JCA) yang merupakan wadah industri kreatif diluncurkan di Black Canyon Coffee, Babarsari, Sleman, Rabu (19/8/2015).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketua JCA Bayu Sulistyo Subyantoro  mengungkapkan, JCA merupakan asosiasi industri kreatif Jogja yang didirikan awal 2015 untuk mendukung berkembangnya industri kreatif Jogja. Ada berbagai macam industri yang tercakup di dalamnya, misalnya, komik, animasi, game, dan musik.

JCA memiliki peran untuk memfasilitasi industri tersebut mulai dari aspek promosi, legal, workshop, hingga pemasaran. Ada pun program yang sudah direncanakan yakni workshop spesialisasi, pameran tiap tahun, industri review, radio talkshow, dan community gathering.

“Dalam perkembangannya, diharapkan JCA bisa menumbuhkan industri kreatif mandiri di Jogja,” ujar dia dalam peluncuran JCA di Black Canyon Coffee, Rabu (19/8/2015).

Bayu mengungkapkan, selama ini para pelaku industri kreatif tersebut masih terpencar layaknya kepingan lego. Melalui wadah JCA, kepingan-kepingan lego tersebut dikumpulkan berdasarkan warna dalam hal ini jenis industri  kreatif yang digeluti.

“Saat ini, tahapannya memang masih mengelompokkan. Tapi, harapan ke depan potensi yang ada bisa dieksplorasi,” ujar dia.

Bayu juga berharap, para pelaku industri kreatif bisa bersatu untuk maju. Selain itu, dukungan pemerintah juga sangat perlu agar lebih berkembang lagi. Langkah awal yang diambil misalnya dengan meningkatkan awareness dan eksistensi JCA di masyarakat sehingga JCA menjadi familier.

“Keanggotaan JCA terbuka untuk umum asal domisilinya di Jogja. Yang penting memiliki minat dan aktif di bidang industri kreatif. Tidak perlu memiliki karya lebih dulu karena bisa sama-sama belajar,” ucap dia.

Ia menjelaskan, kendala yang dihadapi para pelaku industri adalah standarisasi harga. Untuk itu, JCA akan menggodok mengenai standar harga dari setiap karya. Selain itu, profesionalisme dalam pengerjaan suatu karya juga perlu dibuat. “Secepatnya, kami akan membuat data base yang bisa diakses melalui website kami,” ungkap dia.

Salah satu Pembina JCA GKR Hayu menambahkan, untuk maju, seluruh aspek harus bersatu. “Kalau ingin jalan cepat jalanlah sendiri. Tapi, kalau mau jalannya jauh, jalanlah sama-sama. Semua komponen harus bersatu,” ungkap dia.

Ia mengatakan, potensi yang ada di DIY sangat besar. Potensi tersebut harus diakomodasi sehingga lebih terarah dan bisa berkembang. Ia optimistis, dengan adanya wadah tersebut, impian untuk mencapai Jogja sebagai Kota Industri Kreatif akan terwujud.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya