SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo [SPFM], Potensi pengembangan industri kretif di Solo sangat besar. Namun hal ini belum digarap maksimal. Diungkapkan Deputi Kepala Perwakilan BI Solo Bidang Ekonomi Moneter, Suryono di sela acara Workshop Pengembangan Pariwisata, Rabu (27/6) di Ndalem Wuryoningratan, Solo hanya memiliki 3 sektor industri kreatif yakni kerajinan, fashion dan seni pertunjukan.

Padahal secara nasional, setidaknya ada 14 jenis industri kreatif. Menurut Suryono, penyebab potensi industri kreatif belum digarap maksimal salah satunya karena Pemkot Solo belum memiliki masterplan pengembangan undustri kreatif. Selain itu, kalangan perbankan belum maksimal dalam menyalurkan kredit. Hal ini karena perbankan sulit untuk mengidentifikasi pelaku industri kreatif yang bankable.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Diungkapkan Suryono, penyaluran kredit untuk UMKM untuk wilayah Solo pada periode Januari-Mei 2012 baru Rp 12 Triliun atau 38% dari penyaluran kredit Soloraya. Selain faktor Pemerintah Kota dan perbankan, SDM yang ada juga dinilai belum mumpuni.

Di sisi lain, Pemkot Solo melalui Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Solo, Eny Tyasni Susana menegaskan, Kota Solo sebagai satu-satunya kota di Jawa Tengah yang sudah memiliki kalender culture event. Jumlah kalender culture event pun meningkat dari 32 di tahun 2009, menjadi sekitar 50 di tahun 2012.

Dalam kesempatan yang sama, Dewan Pakar BPPIS, Bambang Irawan mengatakan, setiap tahun pendapatan di sektor pajak perhotelan dan restorant selalu meningkat. Bahkan untuk tahun ini penerimaan pajak hotel meningkat dari Rp 7 Miliar menjadi Rp 14 Miliar. [SPFM/dev]

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya