SOLOPOS.COM - Suasana kerja buruh pabrik sepatu. (Wahyu Darmawan/JIBI/Bisnis)

Industri Jateng semakin berkembang dan membutuhkan semakin banyak tenaga kerja terampil. Dibutuhkan…

Semarangpos.com, SEMARANG — Wakil Gubernur Jawa Tengah Heru Sudjatmoko menyatakan industri di Jawa Tengah membutuhkan banyak tenaga kerja terampil. Besarnya kebutuhan tenaga kerja terampil itu tumbuh seiring berkembangnya industri di Jateng.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Misalnya di Boyolali, saat ini sedang tumbuh industri garmen. Ternyata setelah dibuka, industri ini kesulitan mencari tenaga kerja, bukan karena tidak adanya pengangguran tetapi kesulitan mencari tenaga kerja terampil,” katanya di Semarang, Selasa (10/5/2016).

Demi memenuhi lowongan kerja itu dibutuhkan sistem pendidikan nonformal terutama untuk mencetak tenaga kerja yang memiliki latar belakang pendidikan rendah. “Tentunya kondisi ini harus di-link dan match-kan dengan kebutuhan perusahaan,” katanya.

Menurut dia, salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah dengan sistem vokasional. Dalam hal ini, angkatan kerja usia produktif bukan hanya disiapkan dari sisi teori pendidikan tetapi juga mahir dan cakap dalam mempraktikkan teori yang diperolehnya.

Meski demikian, implikasi tersebut tidak serta merta dapat dilakukan di seluruh daerah. Menurut dia, sistem tersebut dapat dilakukan di daerah yang banyak terdapat perusahaan di antaranya Kota Semarang, Solo, Pekalongan dan Kabupaten Semarang.

“Terkait hal ini gubernur sedang menggerakkan CSR untuk perusahaan-perusahaan. Salah satu yang dilakukan dalam CSR tersebut adalah pelatihan tenaga kerja, termasuk mereka yang mungkin pendidikannya rendah mungkin setelah mengikuti pelatihan kualitasnya bisa ditingkatkan,” katanya.

Dengan upaya tersebut diharapkan ke depan kualitas tenaga kerja di Jawa Tengah akan semakin maju sehingga perusahaan tidak kesulitan memenuhi kebutuhan tenaga kerja. Pelamar kerja pun kompeten untuk mengisi lowongan pekerjaan yang ditawarkan perusahaan.

“Angkatan kerja kita atau penduduk usia produktif porsinya semakin besar, kalau mereka tidak memiliki keterampilan produktif tentu ini menjadi beban. Sedangkan kalau mereka memiliki ketrampilan maka akan menjadi kekuatan yang luar biasa untuk ekonomi kita,” katanya.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya