SOLOPOS.COM - Ilustrasi PT Perkebunan Nusantara XI (ptpn-11.com)

Industri gula yang dikembangkan PTPN XI di dua pabrik gula direvitalisasi dengan dana Penyertaan Modal Negara (PMN) Rp650 miliar.

Madiunpos.com, SURABAYA – PT Perkebunan Nusantara XI (PTPN XI) akan menggunakan dana Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai Rp650 miliar yang telah diterima untuk mervitalisasi Pabrik Gula (PG) Djatiroto dan PG Assembagoes.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Direktur Keuangan PTPN XI Anang Qoyyum mengatakan, melalui dana tersebut, PTPN XI dapat segera bergerak cepat melaksanakan program-program peningkatan kinerja yang telah direncanakan. “Dana tersebut sudah masuk ke rekening PTPN XI pada akhir Desember,” katanya kepada Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI) di Surabaya, Selasa (5/1/2016).

Direktur SDM dan Umum PTPN XI, M. Cholidi menjelaskan, sesuai dengan peruntukan PMN, dana tersebut akan fokus digunakan untuk merevitalisasi dua PG yakni PG Djatiroto sebesar Rp400 miliar dan PG Assembagoes Rp250 miliar, serta untuk perbaikan dan peningkatan kapasitas produksi. “Kami segera bergerak karena pemerintah sudah sangat serius untuk membantu kami melalui PMN. Maka dari itu kami harus all out,” katanya.

Selain peningkatan kapasitas produksi, lanjut Cholidi, perseroan juga akan mengarah pada peningkatan kualitas produk hingga program hilirisasi yakni menghasilkan produk turunan co-generation atau listrik yang berasal dari ampas tebu. Dia memaparkan, untuk merevitalisasi seluruh PG yang dimiliki diperkirakan membutuhkan investasi hingga Rp3 triliun.

Meskipun telah mendapatkan kucuran dana PMN, PTPN XI juga akan menyiapkan dana internal dan pinjaman dari perbankan, seperti dari BNI sebesar Rp250 miliar. “Kami berharap ada PMN lanjutan sehingga produksi gula kami dapat segera menghasilkan produk yang kompetitif,” imbuhnya.

Adapun kapasitas PG Djatiroto nantinya akan ditingkatkan dari 7.500 ton cane per day (TCD) menjadi 10.000 TCD, sedangkan PG Assembagoes akan ditingkatkan dari kapasitas 3.000 TCD menjadi 6.000 TCD. Untuk program hilirisasi, PG Djatiroto direncanakam bakal membangun pembangkit listrik atau co-generation berkekuatan 10 MW. Bahkan akan ada produk turunan lainnya berupa alkohol yakni dengan cara merevitalisasi pabrik alkohol kualitas prima berkapasitas 12 kl/hari menjadi alkohol kualitas ethanol fuel grade berkapasitas 150 kiloliter/hari.

“Untuk co-generation, setidaknya kami harus meremajakan ketel atau boiler agar menghasilkan energi yang lebih dan proses pembangunanya butuh sekitar 1,5 tahun qtau diperkirakan rampung pada pertengahan 2018,” ujar Cholidi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya