SOLOPOS.COM - Menteri BUMN Rini Soemarno (kanan), Dirut PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XI Dolly Parlagutan Pulungan (kedua dari kanan), Ketua Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI), Arum Sabil (ketiga dari kanan), melihat produksi gula di Pabrik Gula (PG) Assembagoes, Situbondo, Jawa Timur, Kamis (22/10/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Seno)

Industri gula Jatim menurut Menteri BUMN Rini Soemarno perlu didukung akademi penghasil tenaga-tenaga teknis yang mumpuni di bidang pergulaan

Madiunpos.com, SITUBONDO — Menteri BUMN Rini Soemarno, Kamis (22/10/2015), meresmikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Gua Ibrahimy di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur. Rini berharap SMK dengan program keahlian pergulaan itu bisa ditingkatkan menjadi akademi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Sekolah seperti ini sangat dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan karyawan yang andal di pabrik gula,” kata Rini kepada wartawanm seusai meresmikan sekolah di pesantren yang diasuh oleh K.H.R. Achmad Azaim Ibrahimy tersebut.

Ekspedisi Mudik 2024

Ia menjelaskan bahwa sekolah tersebut akan mencetak para murid yang umumnya kaum santri mengerti mengenai industri gula sehingga nantinya bisa mendukung tekad pemerintah untuk merealisasikan swasembada gula pada 2019. Bahkan, kata dia, SMK tersebut bisa ditingkatkan lagi menjadi akademi sehingga menghasilkan tenaga-tenaga teknis yang lebih mumpuni di bidang pergulaan.

Menteri BUMN Rini Soemarno (ketiga dari kanan), Dirut PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XI Dolly Parlagutan Pulungan (kedua dari kanan), Ketua Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI), Arum Sabil (kedua dari kiri), saat berkunjung di Pabrik Gula (PG) Assembagoes, Situbondo, Jawa Timur, Kamis (22/10/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Seno)

Menteri BUMN Rini Soemarno (ketiga dari kanan), Dirut PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XI Dolly Parlagutan Pulungan (kedua dari kanan), Ketua Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI), Arum Sabil (kedua dari kiri), saat berkunjung di Pabrik Gula (PG) Assembagoes, Situbondo, Jawa Timur, Kamis (22/10/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Seno)

Anak Putani Tebu
Sementara itu, pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah K.H.R. Achmad Azaim Ibrahimy mengatakan bahwa pesantren tidak bisa dipisahkan dengan masyarakat. Hal itu yang mendasari pemikirannya mendirikan sekolah kejuruan yang salah satu program keahliannya mengenai pergulaan.

“Kami menampung aspirasi masyarakat yang menitipkan anaknya di pesantren ini. Wali santri di sini banyak yang pemilik lahan tebu. Karena itu anak-anak mereka perlu mendapatkan pendidikan yang baik mengenai pertanian dan gula,” katanya sebagaimana dikutip Kantor Berita Antara.

Kurikulum PTPN XI
Ia kemudian menjelaskan bahwa pola pendidikan di lembaga itu adalah 50% berbanding 50% untuk pendidikan agama dan pendidikan bidang lainnya, termasuk pendidikan mengenai pergulaan. “Kami ingin mencetak santri yang berakhlak baik sekaligus memiliki pengetahuan mumpuni mengenai pertanian, khususnya tebu,” katanya.

Pihak pesantren dalam kesempatan itu juga telah menandatangani perjanjian kerja sama dengan pabrik gula untuk pengembangan program keahlian pergulaan tersebut. Bahkan PG Assembagoes berjanji akan merekrut 10 hingga 20 siswa lulusan terbaik sekolah yang kurikulumnya dirumuskan para ahli gula PTPN XI itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya