SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/dok)

Industri batik diharapkan tetap berkembang di tengah kondisi ekonomi yang sedang lesu.

Kanalsemarang.com, SEMARANG-Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Tengah optimistis pameran batik diminati pembeli meski diselenggarakan di tengah kondisi ekonomi yang sedang lesu.

Promosi Kecerdasan Buatan Jadi Strategi BRI Humanisasi Layanan Perbankan Digital

“Justru pameran ini kami selenggarakan untuk meningkatkan ekonomi lokal,” kata Wakil Ketua Kadin Jateng Bidang Perdagangan, M. Reza Tarmizi, seusai membuka pameran kerajinan tangan di Mal Paragon Semarang, Rabu (26/8/2015).

Menurutnya, selama ini terbukti usaha sektor mikro, kecil, dan menengah berhasil menyelamatkan ekonomi dari situasi krisis.

“Memang kalau dilihat dari pertumbuhan ekonomi di kuartal I dan II kondisinya kurang baik, meski demikian para pelaku usaha dituntut untuk bisa menjalankan perekonomian dengan baik,” katanya.

Salah satunya adalah mengangkat kekayaan lokal yang terlihat dari produk kerajinan tangan di antaranya batik, tas rajut, dan tas anyaman.

“Ini menjadi kesempatan bagi pelaku usaha khususnya UKM untuk mengangkat produk mereka agar berkembang, jangan malah kita tinggal diam melihat kondisi ekonomi yang seperti ini,” katanya.

Diharapkan, dengan perkembangan produk lokal tersebut, uang dapat berputar di pasar lokal tanpa harus membutuhkan mata uang dolar untuk bertransaksi.

Pada pameran yang diikuti oleh perwakilan pengrajin batik dari hampir seluruh kabupaten/kota di Jateng, pihaknya menargetkan ada peningkatan transaksi dibandingkan tahun lalu.

“Kalau pada kegiatan serupa di tahun lalu transaksinya mencapai Rp2,5 miliar, kalau saat ini harapannya lebih besar tetapi kami tidak menargetkan angka secara pasti,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Tengah Priyo Anggoro mengatakan sangat mengapresiasi upaya yang dilakukan oleh Kadin Jateng tersebut.

“Ini salah satu terbososan dari Kadin yang harus diapresiasi, meski kondisi ekonomi dan rupiah belum stabil tetapi Kadin berupaya untuk menumbuhan sektor UKM,” katanya.

Mengenai batik sendiri, Priyo mengatakan saat ini sudah saatnya batik masuk ke pusat perbelanjaan modern.

“Selama ini batik banyak ditemui di pinggir-pinggir jalan, sekarang sudah saatnya batik masuk ke pasar modern sehingga segmentasi pembelinya semakin luas,” katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya