SOLOPOS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan operasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata berkapasitas 192 megawatt peak (MWp) yang berlokasi di Purwakarta, Jawa Barat, pada Kamis (9/11/2023). (Istimewa)

Solopos.com, JAKARTA — Hasil survei Indopol tentang pengaruh Presiden Jokowi dalam Pilpres 2024 mirip dengan survei Indonesia Elections and Strategic (indEX) Research.

Direktur Eksekutif Survei Indopol, Ratno Sulistiyanto menyebut dukungan Jokowi dan keberhasilan menggaet swing voters (suara mengambang) menjadi penentu pergerakan nilai elektabilitas ketiga bakal calon presiden (bacapres).

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Berdasarkan survei Indopol terakhir, 12—17 Oktober 2023, nilai elektabilitas Prabowo Subianto sebesar 36,05 persen.

Elektabilitas Prabowo unggul dari elektabilitas Ganjar Pranowo sebesar 30,40 persen dan Anies Baswedan sebesar 24,60 persen.

Menurut dia, elektabilitas Prabowo terus meningkat dari 18,1 persen pada bulan Juni 2022 hingga 36,05 persen pada bulan Oktober 2023.

“Apa faktornya? Saya menduga dari survei ini ada endorsement Jokowi. Jadi, ketika publik melihat Jokowi pilihannya kepada Prabowo itu diikuti peningkatan elektabilitas,” kata Ratno dalam diskusi Menimbang Capres/Cawapres Putaran 2 Pilpres 2024 di KAHMI Center, Jakarta, Jumat (10/11/2023).

Sementara itu, elektabilitas Anies Baswedan meningkat signifikan ketika dideklarasikan oleh Nasdem pada bulan November 2022.

Nilai elektabilitas Anies saat itu mencapai 36,1 persen sehingga unggul atas kedua bacapres lain.

Setelah itu, elektabilitas Anies terus menurun menjadi 26,50 persen pada bulan Juni 2023 dan 24,4 persen pada bulan Oktober 2023.

Sementara itu, elektabilitas Ganjar Pranowo cenderung stagnan dan tidak mengalami penurunan atau penaikan signifikan sepanjang Januari—Oktober 2023.

“Ini menggambarkan bahwa penentu perubahan atau pergeseran suara untuk tiga capres, salah satunya adalah Jokowi. Efek Jokowi signifikan sekali,” katanya seperti dikutip Solopos.com dari Antara.

Dukungan Jokowi terhadap pasangan calon menentukan elektabilitas ketiga paslon karena tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Jokowi masih tinggi, yakni mencapai 75,4 persen.

Selain itu, swing voters atau pemilih yang masih dapat mengubah pilihannya, juga dinilai menjadi penentu perubahan elektabilitas setiap paslon.

Ratno mengatakan swing voters Ganjar mencapai 34 persen dari total pemilih, swing voters Prabowo mencapai 35 persen, dan swing voters Anies severe 26 persen.

“Saya melihat faktor-faktor ini yang akan memengaruhi perubahan elektabilitas ketiga paslon,” katanya.

Apabila berpasangan, elektabilitas Ganjar Pranowo-Mahfud Md. sebesar 34,03 persen unggul dari kedua pasangan lain.

Elektabilitas Prabowo-Gibran sebesar 31,29 persen dan Anies-Muhaimin 23,47 persen.

Oleh karena itu, bacapres seperti Ganjar Pranowo, menurut dia, masih perlu memanfaatkan elektabilitas dari bakal calon wakil presidennya.

Survei Indopol terakhir dilakukan tepat saat hakim Mahkamah Konstitusi (MK) mengabulkan perubahan norma undang-undang yang mengatur batas minimal usia capres dan cawapres, yang meloloskan Gibran Rakabuming Raka menjadi bacawapres Prabowo Subianto.

Ia mengemukakan peristiwa tersebut belum memengaruhi elektabilitas ketiga bacapres dalam survei terakhir Indopol.

Survei indEX Research

Sebelumnya diberitakan, survei terbaru indEX) Research menyebut sosok Jokowi menjadi salah satu faktor penentu suara Pilpres 2024.

Hal itu terjadi berkat tingginya kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan di era Jokowi.

Survei indEX menunjukkan 82,3 persen publik puas dipimpin Jokowi, dengan 12,3 persen di antaranya merasa sangat puas.

Hanya 16,0 persen menyatakan tidak puas, dengan 1,8 persen sangat tidak puas, dan sisanya tidak tahu/tidak jawab 1,7 persen.



Meskipun belum tentu capres yang didukung Jokowi bakal menang mutlak, dukungannya bisa mengancam peluang capres-cawapres rivalnya.

“Tingginya approval rating menempatkan Jokowi sebagai figur penentu dalam ajang Pilpres mendatang,” kata Direktur Eksekutif indEX Research, Vivin Sri Wahyuni dalam keterangan tertulis di Jakarta, seperti dikutip Solopos.com dari Antara, Kamis (9/11/2023).

Posisi strategis Jokowi sebagai kepala negara dengan approval rating yang sangat tinggi memberi peluang besar bagi capres-cawapres yang didukungnya bakal menang dalam perhelatan Pilpres.

Meskipun tetap netral tetapi arah dukungan Istana tetap bisa menggerakkan dukungan dari publik.

“Pada akhirnya pilihan publik di bilik suaralah yang akan menentukan, sekaligus menjadi hakim atas manuver elite-elite politik,” ujar Vivin.

Vivin mengatakan Jokowi pernah menyatakan bahwa kepemimpinan nasional pada tiga periode mendatang akan sangat menentukan arah masa depan Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya