SOLOPOS.COM - Timnas China (JIBI/SOLOPOS/AFP)

Solopos.com, JAKARTA– Timnas Indonesia akan menghadapi Timnas China Selasa (15/10/2013) malam. Jelas bukan misi yang mudah bagi Indonesia mengingat China datang ke Jakarta dengan optimisme tinggi. Jika Indonesia sementara jadi juru kunci Grup C kualifikasi Piala Asia 2015, China malah memuncaki klasemen dengan 6 poin dari 2 laga.

Di atas kertas Indonesia jadi underdog, terlebih laga nanti Indonesia dipastikan tidak akan mendapatkan dukungan dari suporter menyusul sanksi AFC. Tapi Jacksen Tiago sebagai pelatih berkali-kali tetap menyatakan optimisme yang tinggi.

Promosi Mabes Polri Mengusut Mafia Bola, Serius atau Obor Blarak

Peluang jelas masih terbuka. China bukannya tim tanpa kelemahan. Mengetahui dan mengenali kekuatan dan kelemahan lawan akan jadi elemen penting bagi Boaz Solossa, dkk., untuk menghadapi tim Negeri Tirai Bambu ini.

Ekspedisi Mudik 2024

Berikut beberapa catatan mengenai aspek taktik dan strategi Timnas China seperti dilansir dari Detik, Selasa (15/10/2013).

4-2-3-1 dan Rotasi Posisi Bermain

Dalam 3 pertandingan (melawan Korea Selatan, Australia, dan Singapura) China menggunakan formasi 4-2-3-1, namun dengan susunan pemain yang berbeda. Hanya ada 5 pemain yang selalu turun di ketiga pertandingan itu, yaitu Yu Dabao (Striker/No. Punggung 22), Sun Ke (Sayap Kanan/No.14), Zhan Linpeng (full-back kanan/No. 17), Yang Hao (defensive midfielder/No.19), dan Zheng Zhi (center-back/no.10).

Salah satu keunggulan Timnas China adalah beberapa pemainnya yang fasih memerankan beberapa posisi. Yu Dabao pada pertandingan melawan Korea Selatan diposisikan sebagai sayap kiri, sementara di pertandingan melawan Australia sebagai ujung tombak.

Demikian pula dengan Yang Hao. Dalam pertandingan melawan Korea Selatan,di babak pertama ia berperan sebagai gelandang bertahan, sementara di babak kedua ia dinaikkan ke posisi gelandang serang. Masih di pertandingan melawan Korea juga, Wang Yangpo di babak kedua turun jadi center-back, meski di babak pertama bermain sebagai attacking midfielder.

Back-Three dan Defensive Line yang Rapat

Bermain dengan empat pemain bertahan, China sering menempatkan 3 pemain di belakang dengan cara memainkan full-back secara tidak simetris. Saat pemain lawan memindahkan bola ke arah kiri, maka full-back kiri akan naik dan menutup ruang gerak sayap kanan lawan. Full-back kanan kemudian akan turun dan membentuk 3 sejajar dengan kedua center-back.

Saat lawan menekan dari kedua sayap, maka kedua full-back China akan naik untuk menutup ruang gerak. Salah seorang defensive midfielder, biasanya Huang Bowen (no. punggung 16) akan turun dan berada di antara kedua center-back. Hal ini terutama terlihat saat pertandingan melawan Korea Selatan. Selalu ada tiga bek yang berdiri sejajar dengan jarak kurang lebih 2-3 meter.

Ini berbeda dengan saat melawan Australia. Formasi tiga bek memang tetap ada, namun dengan kerapatan antarbek yang lebih renggang. Saat bola dibawa naik untuk menyerang, ketiga pemain belakang menyebar untuk meng-cover daerah yang ditinggalkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya