SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi


Yogyakarta–
Indonesia menempati urutan ketiga sebagai negara rawan banjir. Urutan pertama dan kedua diduduki India dan China.

“Hal-hal seperti ini harus segera kita antisipasi. Sebab hampir tiap tahun di beberapa daerah di Indonesia sudah sering banjir,” kata peneliti Pusat Studi Bencana alama (PSBA) Universitas Gadjah Mada (UGM) Dr M. Aris Marfai, M.Sc,  dalam Seminar Hasil Kegiatan Pengurangan Risiko Bencana kerjasama PSBA UGM dan Depsos RI, di Hotel Brongto Jalan Suryodiningratan, Yogyakarta,
Slasa (29/12).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut Marfai, banjir di India dan China disebabkan meluapnya air dari sungai dan laut. Sedangkan Indonesia lebih banyak disebabkan dari air sungai.

Ekspedisi Mudik 2024

Dia memprediksikan banjir dari meluapnya air laut juga bakal melanda Indonesia di masa mendatang seiring adanya perubahan iklim global. Banjir laut sekarang sudah mulai melanda Semarang dan Jakarta.

“Contoh kecil, sering meluapnya air rob di kawasan Semarang bagian utara dan Jakarta Utara. Semakin hari frekuensi juga semakin naik,” kata staf pengajar Fakultas Geografi UGM.

Menurut dia, seringnya munculnya bencana banjir di Indonesia disebabkan beberapa faktor di antaranya kondisi curah hujan tinggi dan kondisi sebagian tanah tidak lagi mampu menyerap air dengan baik.  “Ini terjadi akibat perubahan penggunaan fungsi tanah,” katanya.

Untuk mengurangi risiko bencana bisa dilakukan dengan persiapan mitigasi bencana, struktural, pengelolaan organisasi serta menjaga kawasan hulu sebagai kawasan resapan air. Ke depan juga perlu adanya gerakan pendidikan kebencanaan. Dengan demikian ancaman bencana dapat diatasi dan
risiko bencana dapat diminimalkan.

“Gerakan sadar bencana itu implementasinya dapat menggunakan bermacam media seperti siaran radio, poster, leaflet, booklet, buku saku, berita surat kabar dan televisi,” katanya.

dtc/isw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya